Part 4

2.4K 363 11
                                    

"Apa sih yang gak boleh buat Lisa?"

"Ih, Chaeng baik deh ... Lisa jadi sayang," ujar Lisa sambil memeluk Chaeyoung yang masih duduk di kursi kayu yang ada di taman sungai han. Seperti biasa, setiap malam Chaeyoung dan Lisa selalu pergi ke luar.

"Alay lo," balas Chaeyoung sambil berdiri.

"Lo mau ke mana?" tanya Lisa.

"Gue harus pulang, lo gapapa 'kan sendirian?"

"Iya, gue gapapa kok," Lisa tersenyum lebar untuk meyakinkan Chaeyoung jika dia baik-baik saja.

"Ya udah, kalo gitu gue pulang dulu. Lo hati-hati ya, kalo ada apa-apa langsung telpon gue atau orang tua lo! Ngerti!"

"Iya, lo kira gue bocah? Gak ada juga yang mau nyulik Gue."

"Kali aja lo diculik setan," celetuk Chaeyoung sambil melengos pergi meninggalkan Lisa yang masih duduk.

Setelah Chaeyoung pergi, Lisa juga bangkit dan mulai melangkah meninggalkan taman sungai Han. Dia menjadi bosan karena tidak tahu harus melakukan apa saat sendirian. Tapi, Lisa juga sadar jika dia tidak bisa memaksa Chaeyoung untuk terus menemaninya, karena faktanya dia dan Chaeyoung berbeda. Chaeyoung gadis normal yang mempunyai kehidupan saat siang hari, jadi gadis itu harus istirahat saat hari sudah gelap.

Masih terlalu dini untuk kembali ke rumah, bahkan sekarang belum lewat tengah malam. Karena bingung harus berbuat apa, Lisa pun hanya terus berjalan tanpa tujuan yang jelas, dia hanya bisa menikmati pemandangan kota malam yang tak lagi terlihat indah karena sudah terlalu sering melihatnya.

Saat sendirian seperti itu, Lisa selalu merasa sedih. Kenapa dia terlahir seperti itu dan memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang lain? Apakah ini ujian, atau hukuman? Tapi, apa kesalahannya hingga dia harus mendapat hukuman seperti itu? Tapi, jika memang cobaan, kenapa harus cobaan seberat itu? Kadang Lisa muak dengan hidupnya, semuanya terasa menyesakkan karena menjalani hidup normal seperti orang lain hanya akan menjadi angan. Tak ada yang bisa menyembuhkan penyakitnya, dia hanya terlahir seperti itu dan akan terus seperti itu, selamanya hingga ia mati.

Terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, Lisa tidak sadar jika dirinya sudah berjalan sangat jauh hingga ke tempat yang tidak di kenalnya. Gadis itu menghentikan langkahnya dan melihat ke sekitar, dia berada di sebuah jalanan komplek yang sepi dan minim penerangan.

"Kok Gue di sini sih?" Gumam Lisa sambil berbalik arah. Tapi, dia terkejut saat bertemu dengan 4 orang pria berseragam SMA.

"Wah, kok malem-malem gini ada cewek sendirian sih?" ujar salah satu pria itu.

"Mau ke mana? Mau kita anterin gak?"

Lisa tidak menghiraukan ucapan pria-pria itu dan mencoba berjalan melewati mereka. Tapi, salah satu dari mereka menahannya.

"Kalo mau lewat harus bayar dulu!" Aseru pria itu.

"Apa sih? Minggir!" seru Lisa kesal.

"Ini wilayah kita, lo gak bisa sembarang lewat sini."

"Gue gak punya uang."

Lisa berusaha melewati mereka mamun tangannya ditarik dengan cukup kuat. Tapi, Lisa tidak tinggal diam, dia menggigit tangan pria yang menariknya lalu berlari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat itu.

"Cewek sialan."

"Dasar jalang. Ayo kejar!"

Lisa berlari sambil sesekali menoleh ke bekang, mereka mengejarnya dan sekarang dia sangat ketakutan. Apa yang akan terjadi jika dia tertangkap?

[✓] SUNFLOWERWhere stories live. Discover now