Part 3

2.7K 417 20
                                    

Bibirnya bersiul pelan, dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana pria itu berjalan dengan santai menuju kelas. Seperti itulah hidupnya, selalu terlihat santai walaupun setiap hari mendapat ceramah rutin dari guru BP.

Jeon Jungkook, siapa yang tak mengenalnya? Wajah tampan dengan tubuh tegapnya membuat pria itu dikenal banyak orang walaupun yang dia lakukan hanya tidur di kelas, sebutan pangeran tidur mungkin cocok untuknya. Jungkook bukan murid yang pintar, bahkan nilainya lebih rendah dari kebanyakan murid dengan kepintaran standar. Satu-satunya hal yang ia lakukan dengan sangat baik adalah olahraga, dia anggota dari club basket sekolah dan bisa dikatakan sebagai salah satu pemain terbaik yang dimiliki sekolah itu.  Setidaknya itu cukup menjadi alasan kenapa sekolah tetap mempertahankannya.

"Lo ngapain ngikutin Gue?" Jungkook tiba-tiba menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.

Chaeyoung, orang yang berjalan di belakang Jungkook langsung terkejut saat pria itu bicara padanya.

"Geer banget sih," ujar Chaeyoung sambil berjalan melewati Jungkook dengan ekspresi angkuh yang tak pernah hilang dari wajahnya.

"Lah ...." Jungkook menatap punggung Chaeyoung bingung, apa memang hanya perasaanya saja? Mungkin gadis itu memang bukan sedang mengikutinya. "Gue baru tau ada murid kayak gitu di sekolah ini," gumam Jungkook sambil melanjutkan langkahnya.

Untunglah tidak ada yang mendengar ucapan Jungkook. Jika saja ada, pasti itu akan menimbulkan tanda tanya besar bagi yang mendengar. Jungkook tidak kenal Chaeyoung? Yang benar saja? Chaeyoung itu murid perempuan paling populer, dia tak hanya cantik tapi juga berbakat. Walaupun dia sering bolos dan selalu melanggar peraturan, nyatanya dia sudah 7 kali membawa pulang medali emas dalam kompetisi menyanyi mewakili sekolahnya. Selain  itu, di usianya yang masih remaja, Chaeyoung sudah cukup sukses berkarir sebagai model dan wajahnya sering muncul di majalah-majalah ternama. Tapi, di balik kecantikan dan prestasinya itu, ada hal lain yang membuat Chaeyoung di kenal dan dibicarakan oleh banyak orang. Kepribadian tidak terlalu baik, dia angkuh dan tidak mau berteman dengan siapa pun, dia hanya melakukan yang dirinya inginkan dan tidak peduli pada sekitar. Seperti itulah Chaeyoung yang semua orang kenal, berbanding terbalik dengan Chaeyoung yang Lisa kenal.

"Sial, pake ketauan segala," Omel Chaeyoung sambil berjalan menuju kelasnya sendiri. Dia memang membuntuti Jungkook untuk mencari tau di mana kelas Jungkook, tapi niatnya tidak berjalan dengan baik karena Jungkook terlanjur memergokinya. Tapi, setidaknya dia berhasil mengambil gambar Jungkook yang bisa ia kirimkan pada Lisa. Tapi, ayolah, itu hanya gambar punggungnya, memangnya tidak apa-apa? Lisa mungkin akan kecewa.

"Udah selesai, Park Chaeyoung?" tanya Bu Kim saat Chaeyoung masuk ke dalam kelas.

Chaeyoung hanya mengangguk lalu duduk di kursinya tanpa mempedulikan seisi kelas yang kini menatapnya. Mereka tidak penting.

***

Bel pulang baru saja berbunyi, tapi Chaeyoung sudah berdiri di koridor sejak lima menit yang lalu. Tak perlu heran, dia memang seperti itu dan semua orang sudah terbiasa dengan kelakuannya.

Chaeyoung berdiri di situ bukan tanpa alasan, tadi pagi dia gagal mengikuti Jungkook, jadi dia harus mendapatkannya kali ini karena dia sudah berjanji pada Lisa.

Orang yang ditunggunya muncul dan Chaeyoung langsung mengikutinya secara diam-diam. Tapi, tak seperti dugaan Chaeyoung, ternyata Jungkook tidak langsung pulang dan malah pergi menuju gedung olahraga.

Tak mau kehilangan jejak lagi, Chaeyoung langsung menyusul Jungkook dan ternyata pria itu pergi untuk latihan basket bersama beberapa temannya.

Chaeyoung duduk di kursi penonton barisan depan dan rupanya cukup banyak juga murid-murid perempuan yang datang untuk menonton. Ya, anak-anak club basket memang dikenal keren karena rata-rata memiliki postur tubuh yang nyaris sempurna dan wajah yang tampan.

Tanpa membuang-buang waktu, Chaeyoung mengeluarkan handphone-nya dari dalam tas dan mulai merekam Jungkook yang sedang bermain. Dia pikir Lisa akan suka saat melihat rekaman itu, hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat Chaeyoung senang.

"Ngerekam orang tanpa izin itu ilegal loh."

Chaeyoung terkejut saat mendengar suara tepat di samping telinganya, gadis itu menoleh dan menemukan seorang pria yang membungkuk di belakangnya. Beberapa detik Chaeyoung manatapnya datar dan kembali fokus merekam tanpa mempedulikan apa yang pria itu katakan.

"Udah gue bilang itu ilegal," ujar pria itu lagi.

"Lo siapa sih? Ikut campur aja," balas Chaeyoung ketus.

"Lo ga kenal Gue? Jungkook! Kook!" Pria itu tiba-tiba berteriak memanggil Jungkook dan membuat sang pemilik nama menghentikan latihannya.

"Kenapa?" teriak Jungkook heran.

"Sini lo!"

"Apaan sih?" Chaeyoung melemparkan tatapan tajam pada pria itu dan segera pergi sebelum Jungkook sampai di kursi penonton.

"Apaan tae?" tanya Jungkook pada pria yang memanggilnya.

"Kayaknya lo punya fans baru."

"Hah, fans?"

"Ck ck ck .... Bahkan seorang Park Chaeyoung pun nge-fans sama lo. Bangga Gue sama lo."

"Ngomong apa sih lo, Taehyung? Park Chaeyoung siapa?" tanya Jungkook pada temannya yang ia panggil Taehyung itu.

"Serius lo gak tau yang namanya Park Chaeyoung? Ya ampun Jungkook, lo manusia dari abad berapa sih?"

"Emang harus ya gue kenal? Terus kenapa lo bilang dia nge-fans sama gue?"

"Lo gak sadar ada cewek blonde yang lagi ngerekam lo latihan?"

"Cewek blonde? Ah cewek yang tadi pagi? Kayaknya tadi pagi cewek itu ngikutin gue deh. Tapi, ada berapa cewek blonde sih di sekolah ini?"

"Cuma satu. Fix berarti dia emang nge-fans sama lo. Woaaaaahhh, hebat Lo ...."

***

Senyum itu tak kunjung hilang dari wajah Lisa saat dia menonton video dari handphone Chaeyoung, sementara sang pemilik handphone sedang sibuk bermain dengan gitarnya.

"Emang dia sekeren ini ya?" tanya Lisa setelah dia selesai menonton.

"Gak tau .... Ya kayak gitu aja."

"Siapa namanya?"

"Siapa ya? Jung ... Jung apa ya? Lupa gue. Oh iya, Jungkook, iya Jungkook kalo gak salah."

"Jungkook ya."

Untuk yang ketiga kalinya Lisa menonton video itu dan senyum di wajahnya masih tetap sama. Sepertinya Lisa sangat bahagia, dan itu membuat Chaeyoung ikut bahagia.

"Lo mau gue rekamin lagi?" tanya Chaeyoung.

"Emang boleh?"

"Apa sih yang gak boleh buat Lisa?"

"Ih, Chaeng baik deh, Lisa jadi sayang ...."

"Alay lo."

***

To be continued

[✓] SUNFLOWERWhere stories live. Discover now