Part 7

2.1K 353 11
                                    

Chaeyoung melemparkan tatapan sinisnya pada Jungkook sebelum dia pergi meninggalkan kelas dengan segala keributan di dalamnya. Jungkook baru saja membelanya, tapi entah kenapa Chaeyoung merasa tidak begitu senang. Saat seseorang membelanya dia merasa tampak lemah dan menyedihkan, dan Chaeyoung tak menyukai perasaan seperti itu.

Jungkook hanya menatap punggung Chaeyoung yang semakin menjauh lalu menghilang di balik pintu. Dia bingung apa yang salah dengan Chaeyoung sehingga sikap gadis itu begitu aneh.  Jungkook sudah membelanya, tapi jangankan mendapat ucapan terima kasih, dia malah mendapat tatapan tajam seolah dirinya sudah melakukan kesalahan.

Nyesel, Gue belain, batin Jungkook sambil kembali duduk di kursinya.

"Udah! Semuanya bubar! Kembali ke meja masing-masing!" seru Bu Lee yang merasa jika masalah itu sedikit tidak jelas dan dia terlalu sibuk untuk mengurusnya. Semua murid pun langsung menuruti perintah Bu Lee dan kembali ke meja masing-masing.

"Kamu kok bisa ada di sini?" tanya Bu Lee pada Jungkook.

"Saya pindah kelas, Bu," jawab Jungkook.

"Anak ini bikin masalah aja," ujar Bu Lee sebelum pergi meninggalkan kelas.

Setelah Bu Lee pergi, Jungkook mulai bermain game di handphone-nya. Tak ada lagi niat untuk tidur karena kejadian barusan membuat rasa kantuknya menghilang.

***

Chaeyoung bolos lagi dari kelas, dan setelah menghabiskan hampir 3 jam di sauna, akhirnya Chaeyoung memutuskan untuk pulang ke rumah karena jam sekolah sudah usai.

"Eh, Non Chaeyoung udah pulang," ujar Bibi Kwon saat Chaeyoung masuk ke dalam rumah.

"Iya, Bi," balas Chaeyoung tanpa menoleh pada asisten rumah tangga itu, dia hanya berjalan menuju kamarnya dengan langkah gontai.

"Kak, dipanggil sama Papa," tiba-tiba seseorang anak laki-laki berseragam SMP menghampiri Chaeyoung, dia adalah Park Jisung, adik Chaeyoug, anak Tuan Park Sang Hyun dari istri keduanya. Sedangkan Chaeyoung merupakan anak dari istri pertama.

Chaeyoung hanya melihat Jisung dengan wajah datar, dan dia langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

"Ada apa Pah?" tanya Chaeyoung sambil masuk ke dalam ruang kerja Sang Hyun.

"Ini apa, hah?" Sang Hyun langsung berdiri sambil melemparkan beberapa buah majalah ke atas meja.

Chaeyoung mendekat dan melihat majalah itu. Ada gambar dirinya di sana, pasti itu yang membuat Sang Hyun marah.

"Kamu gak bisa dibilngin ya. Udah Papa bilang jangan jadi model! Kamu mau bikin Papa malu?" bentak Sang Hyun pada Chaeyoung.

"Kenapa Papa malu? Chaeyoung 'kan kerja bukan nyuri," balas Chaeyoung kesal.

"Kamu mau orang-orang mikir Papa gak mampu biayain hidup kamu sampe kamu harus kerja segala?"

"Emang kenapa kalo Chaeyoung mau nyari uang sendiri? Kenapa Papa peduli sama omongan orang-orang. Emang mereka rugi kalo Chaeyoung kerja?"

"PARK CHAEYOUNG!"

"Udahlah, Papa gak bakal ngerti!"

"Kamu mau nyari ibu kamu lagi, hah? Dia udah mati!"

"Mama belum meninggal."

"Ibu kamu udah pergi ninggalin kita demi cowok lain. Ngerti kamu? Jadi gak usah lagi nyari perempuan itu!"

"BOHONG! Papa sama Kakek yang nyuruh Mama pergi kan? Kalian ngusir Mama ...."

PLAK

Tanpa ragu dan tanpa rasa bersalah, tangan kekar itu menampar pipi Chaeyoung dan membuat gadis itu merasakan rasa sakit yang luar biasa di wajahnya.

[✓] SUNFLOWERDove le storie prendono vita. Scoprilo ora