Isabel's Madness (3)

47.2K 4.8K 371
                                    

Nyengir lu gue triple up!🔪

Dasar warga ecum maruk!

T-tapi kusayang💅


***

Kesepakatan kedua belah pihak antara orangtua Isabel dan Adam tidak bisa lagi diganggu gugat. Setibanya ayah Adam di rumah, ibu pria itu langsung mengadukan perbuatan putra mereka.

Ayah Adam marah? Tentu tidak. Jawabannya malah membuat Adam mendadak pusing seketika.

"Bukannya kabar gembira? Bunda dari lama, kan, pengin Abel jadi mantu kita?"

Baru kali ini Adam difitnah. Dan baru kali ini juga Adam berpikir kalau kedua orangtuanya pasti bersekongkol. Atau kedua orangtua Isabel juga? Entahlah. Hanya Incess yang tahu.

"Bel," panggil Adam saat keduanya berpapasan di jalan depan rumah.

"Apa?" sewot Isabel.

Adam menarik lengan wanita itu, lalu memutar tubuh Isabel sehingga kini membelakanginya.

Adam mengerang kesal. Isabel berhasil merusak nama anak baik yang melekat di diri Adam.

"Apasih?!" kesal Isabel kembali menghadapkan tubuhnya di depan Adam.

"Kamu sekongkol sama Bunda dan Mami?" tuduh Adam.

Isabel menatap Adam dengan tajam. "Gak usah fitnah! Kamu yang perkosa aku, malah nuduh yang enggak-enggak. Aku aduin nih. BUNDA! ADAM FITNAH ABEL!" Isabel berteriak memanggil ibu Adam dengan suara nyaringnya. Bahkan pedagang bakso keliling yang lewat di depan rumah mereka sampai berhenti menatap kedua manusia itu.

Adam segera menarik Isabel agar berdiri di dekatnya. "Lewat, Pak," suruh Adam menyengir.

"Den Adam berantem sama Non Abel? Beliin bakso Mamang aja, Den, pasti Non Abel gak marah lagi," saran si pedangan bakso.

"Beliin bakso," kata Isabel.

"Gak usah ngalihin topik. Urusan kita belum selesai," decak Adam.

Pedangan bakso yang melihat raut wajah keduanya segera berlalu dengan cepat. Sepertinya mereka juga tidak akan membeli.

"Tuh, kan! Memangnya pergi!" kesal Isabel menghentakkan kaki.

"Jujur, Bel, kamu pasti jebak aku, kan?"

Isabel menatap Adam dengan jengah. "Sekalinya perkosa ya perkosa aja," lirih Isabel sebelum berlalu memasuki gerbang rumahnya.

Adam mencebikkan bibir. Mulut Isabel benar-benar minta dicipokin.

"Mana ada orang diperkosa darahnya meleleh sampai dua hari. Mana tembus ke celana pula. Goblok. Tuh anak mens malah fitnah gue," decak Adam.

"Dam! Dipanggil Mami!" Isabel berteriak dari depan rumahnya sehingga Adam yang hendak kembali ke rumah langsung bergegas masuk ke dalam rumah wanita itu.

"Apa? Ngadu apa?" tanya Adam galak.

"Dih," Isabel berlenggok memasuki rumahnya sambil mengibaskan rambut panjang sepinggang dengan gaya sombong.

Adam gemas dengan tingkah wanita itu. Umur dan kelakuan sama sekali tidak cocok.

"Kenapa, Mi?" Adam masuk ke dalam rumah Isabel dan duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa ibu Isabel.

"Ini, bantu Mami pilih undangannya. Ribet, Abel mau yang ini. Tapi Mami lebih suka sama yang ini. Lebih mewah," jelas ibu Isabel.

"Ikutin selera Abel aja, Mi, pusing kalo dia ngambek," ujar Adam meringis.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang