Bella's Temptation

50.4K 4K 114
                                    

"Kenapa?"

Bella menatap lurus pada salah satu meja yang di isi oleh keluarga kecil. Mereka tampak bahagia.

"Bel,"

Bella tersentak dan menoleh dengan bingung pada wanita di sebelahnya. "Apa?"

"Kamu kenapa?"

"H-hah?" Seolah tersadar, Bella segera tertawa pelan. "Gak kok. Cuma kepikiran soal kerjaan aja. Besok udah Senin pula," decaknya.

Wanita di sebelahnya geleng-geleng kepala. "Kamu kapan nyusul?"

"Apanya?"

Wanita di sebelah Bella menunjuk meja yang bersebelahan dengan meja mereka. "Si Dito bagi-bagiin undangan," bisiknya.

Bella langsung paham dan hanya mendengkus. "Baguslah. Udah ketemu pawangnya."

"Padahal kalau kamu gak kabur waktu itu, aku jamin sekarang kalian udah jadi keluarga bahagia."

Bella menatap jijik pada wanita di sebelahnya. "Amit-amit."

Keduanya lantas tertawa karena merasa lucu dengan pembicaraan mereka.

"Habis ini mau ke mana?"

"Kamu gak ngecek grup? Agenda lengkapnya ada di sana."

Bella hanya mengangguk saja dan meraih ponselnya dari atas meja. Wanita itu mengernyit kala membaca pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal pada layar ponselnya. Menganggap nomor nyasar, Bella mengabaikan saja tanpa membuka pesan tersebut.

Pandangan Bella beralih ke meja yang ditempati oleh teman-teman semasa kuliahnya. Lebih tepatnya khusus para pria di sana. Tawa membahana dari sana menarik perhatian para wanita.

Ya, banyak pria tampan di sana. Sayangnya, hanya beberapa yang masih bisa dilirik lama-lama. Selebihnya, sudah punya pawang masing-masing.

Tapi ada 1 pria yang membuat Bella mengernyit. Seingatnya pria itu bukan dari angkatannya. Lalu siapa? Kenapa bisa bersama dengan temannya yang lain?

Bella menelan ludah saat pria yang ditatapnya balas menatapnya. Tawa yang tadinya menghiasi wajah tampan itu kini berubah datar.

Menarik napas pelan, Bella memutus tatapan lebih dulu. Sial. Tatapannya saja membuat Bella jadi meremang.

Selama acara reuni berlangsung, Bella sesekali mencuri lihat pada pria tadi. Mata Bella mengerjap kala tak sengaja melihat ke lengan berotot, dada bidang, dan...

"Bel, ayo!"

Bella membelalak saat pria yang menjadi objeknya menoleh padanya. Rahang pria itu tiba-tiba mengeras dan matanya menatap tajam pada Bella.

"Ke mana?" Bella mendongak menatap temannya yang sudah berdiri.

"Ke hotel. Acara udah selesai. Ntar sore mau ke pantai. Oh, astaga, Bel! Aku lupa bawa bikini yang kubeli kemarin!"

Bella terkekeh dan ikut beranjak. "Ayo beli lagi."

Keduanya melangkah menuju mobil masing-masing. Saat Bella dan temannya yang bernama Kana itu hendak memasuki mobil, seorang pria menahan mereka.

"Bel, gue pinjem mobil lo, ya. Urgent, Bel! Bini gue mau lahiran."

"Lah? Mobil lo mana?" tanya Kana keheranan.

"Bannya kempes. Tadi gue nebeng Zidan. Tuh," tunjuk pria tersebut pada sebuah mobil mewah.

"Pinjem mobil dia aja. Bawaan kita banyak, ribet angkut-angkut," tolak Kana mewakili Bella.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang