A Zaheen's Trick

40.3K 3.6K 194
                                    

Wajah tampan. Tubuh gagah. Kaya. Royal. Otak brilian. Dan semua hal yang ada pada dirinya membuat Zaheen menjadi idola para wanita. Terutama wanita seusianya.

Sayang, Zaheen lebih tertarik pada wanita yang usianya lebih muda darinya. Hal ini juga yang membuat teman-teman seangkatan Zaheen merasa kesal. Pria itu terlalu pemilih.

Saat Zaheen berada di tingkat akhir perkuliahannya, ia bertemu dengan Nara. Wanita cantik yang lebih sering dipanggil Ara. Zaheen jatuh hati pada pandangan pertama.

"Gue bisa dapetin dia," gumam Zaheen saat itu.

Ternyata mendekati Ara begitu mudah bagi Zaheen. Tapi mendapatkan hatinya begitu sulit. Hingga Zaheen harus membuat berbagai trik agar selalu bisa berduaan dengan Ara.

Trik pertama yang Zaheen coba adalah menjadi pria yang bisa Ara andalkan di semua situasi.

Ya, benar. Ara memang terjebak trik tersebut. Sayangnya, Zaheen merasa Ara hanya memanfaatkannya saja. Sebab di luar situasi sulitnya, wanita cantik itu malah dekat dengan teman sesama jurusannya.

Trik kedua, Zaheen mencoba untuk menjadi pria yang sabar. Trik ini hanya berhasil sampai di hari kedua ia menjalaninya. Ternyata bersabar menghadapi Ara sangat susah.

Trik ketiga, menghilang.

Zaheen sedang menjalani trik ini. Baru hari pertama saat trik ini dimulai, rasanya Zaheen ingin segera mati saja karena tidak tahan jika tidak bertemu dengan Ara.

Darah bucinnya sudah mulai mengental. Tapi, ini sudah 3 tahun berlalu, harapan Zaheen hanya tinggal harapan. Ketika ia lulus pun, Ara tidak lagi menampakkan diri hingga saat ini.

Jangankan mencarinya, menghubunginya saja, Ara tidak pernah. Apakah Zaheen benar-benar bukan tipe prianya Ara?

"Eh, kampret, bangun!"

Zaheen mengerang kesal saat merasakan tendangan berulang kali di kakinya. Ini pasti sahabatnya yang datang mengacaukan pagi Minggu Zaheen.

"Anak-anak bilang mau ke sini. Bukannya lo besok udah berangkat ke US? Jadi, hari ini kita pesta perpisahan."

"Mager gue, balik sana!" usir Zaheen tanpa mau membuka mata.

"Gak usah lebay. Masih pedekate lo pada. Belum juga jadian. Tapi Lo uring-uringan kayak orang putus cinta," ejek Riko, sahabat dekat Zaheen. "Mana ini udah tiga tahun pula. Tuh cewek gak tahu masih idup apa udah isdet!"

"Bacot!"

Zaheen melempar asal bantal yang dipeluknya. Tapi benda itu terayun sesuai posisi sang target hingga Riko mendengkus kesal.

"Mending lo siap-siap sekarang mumpung yang lain belum datang."

Riko memilih duduk di karpet depan televisi dan menghidupkan benda persegi itu. Tayangan pertama yang ia lihat adalah...

"Si anjing, ngebokep harus dilayar segede ini?!"

Zaheen berdecak dan beringsut duduk sambil mengacak-ngacak rambutnya. Riko benar-benar berisik.

"Mau ke mana?" tanya Zaheen sambil beranjak meninggalkan kasur.

"Gak usah banyak tanya," Riko melanjutkan tontonannya dengan kening berkerut.

"Heen, kenapa minum susu dari pabriknya lebih enak padahal isinya zonk?"

Zaheen mengernyit, lalu menatap layar televisi miliknya. "Gak tahu, gue belum nyoba," jawabnya.

Riko menoleh, "punya Ara belum lo cobain?" tanyanya lagi.

Satu hantaman keras mengenai wajah Riko. Zaheen menatap sahabatnya itu dengan kesal.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang