Kenapa?

1.3K 122 111
                                    

Jinan menatap punggung gadis itu sambil berkali-kali menghela nafas lelah. Entah, beberapa hari ini Jinan merasa kehilangan gadis itu.

Beberapa hari ia berpikir apa gerangan kesalahan yang ia buat sehingga gadis manis yang biasanya selalu lengket dengannya itu kini perlahan menjauh. Sampai-sampai ia lupa mengerjakan skripsinya karena sibuk mencari kesalahan dirinya pada gadis itu.

Bukan, ini bukan hanya perasaan Jinan. Tapi memang begitu kenyataannya. Biasanya tanpa Jinan menawarkan diri, gadis itu akan selalu memaksa Jinan untuk mengantarkannya pulang ke Depok. Tapi beberapa hari ini tidak, bahkan ia menolak ketika Jinan berniat mengantarkannya pulang.

Biasanya mereka berdua akan berbuka puasa bersama dengan si badgirl juga. Layaknya ayah, ibu, dan anak. Tapi sekarang, Jinan sendiri. Gadis itu memilih makan hanya berdua dengan si badgirl.

"Aku salah apa, Cindy? Kenapa tiba-tiba menjauh?" gumam Jinan lemas.

Entah apa yang terjadi, setelah movie date beberapa hari lalu Cindy mulai berubah. Ia benar-benar seolah menjauh dari Jinan. Pesan dan panggilan Jinan yang tak pernah dijawab serta selalu menghindar saat bertemu dengan Jinan di tempat latihan. Cindy lebih memilih bersama teman-temannya yang lain, sedangkan Jinan bersama bocil-bocil gemas.

Jinan kangen Cindy. Bagi Jinan tetap Cindy yang paling gemas. Karena hanya bersama Cindy, Jinan bisa..

"Yuk, Kak cari takjil!" suara yang tak asing untuk Jinan.

Tidak, ajakan itu tidak ditujukan pada dirinya. Tapi pada Cindy. Di depannya kini Jinan disuguhi pemandangan yang amat sangat arghhhh bgst!

Siapa lagi jika bukan Ariella. Bahkan si mermaid berani-beraninya menggenggam tangan Cindy tepat di depannya. Tapi itu tak seberapa sakit. Karena yang lebih sakit adalah Cindy yang membalas genggaman tangan itu dan berlalu begitu saja dari hadapan Jinan bersama kakak kandung pinguin kutub.

Jinan tertunduk lesu. Sudah mah lemas karena seharian berpuasa, eh ditambah patah hati pula. Sad.

"Kak!" seseorang menepuk bahunya.

Jinan mendongak menatap seseorang tersebut.

"Iya kenapa Yessica? Mau jadi pacar aku?" tanya Jinan ngadi-ngadi.

"Ha?" Chika melongo.

"Haha, canda pacar." kata Jinan kemudian.

"Dasar Kak Jinan ngga peka!"

"Buat Kakak, buat buka puasa." Chika mengulurkan kantong plastik berwarna hitam pada Jinan.

"Eh? Kok buat aku?"

Tadi sehabis pulang membeli makanan serta jajan-jajan bersama Christy dan para rombongan jamet, Chika tak sengaja melihat adegan dramatis dimana Jinan menatap ngenes sang pacar yang bergandengan mesra dengan orang lain.

Jadi ya Chika kasian aja sama Jinan. Takut itu anak penyakitan lagi kalo telat makannya. Ya ada sedikit maksud terselubung si.

"Itukan makanan kamu, kenapa dikasih ke aku?"

"Oh, ini aku sama krisjon belinya kebanyakan."

Si Yessica bohong. Ia dan Christy hanya membeli 2 porsi makanan. Ya kalo cemilan sih banyak. Tapi gapapa, tadi Christy menawarkan untuk membagi makanannya dengan Chika jika memang sang kakak angkat itu ingin memberikan makanannya pada si senior yang sedang patah hati itu.

"Kak Chika, Kak Chika. Gimmick sama Kak Ara tapi baperanya malah sama Kak Jinan."

Jinan tersenyum menatap Chika. Ngga nyangka aja seorang Yessica Tamara peduli dengannya.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now