Keluarga Berencana

1.7K 126 56
                                    

Selamat pagi dunia! Aku siap!
Jinan terbangun ketika jam dinding menunjukkan pukul 8 pagi. Ia perlahan membuka matanya, menoleh ke samping kirinya dimana seorang gadis cantik tertidur sambil memeluknya.

Semalaman Jinan harus tahan dengan posisi seperti ini. Ditambah lagi dengan suhu tubuh Cindy yang tinggi, Jinan jadi ikut kepanasan. Mungkin sebentar lagi giliran ia yang akan demam.

Ia menyentuh kening Cindy, dan bersyukur ketika mendapati suhunya tak sepanas kemarin. Ia mengusap pelan pipi gembul gadis itu hingga gadis tersebut perlahan membuka matanya.

"Selamat pagi." sapa Jinan sambil tersenyum.

"Pagi." Cindy ikut tersenyum.

"Gimana? Udah enakan? Demam kamu kayanya udah turun."

"Udah."

"Kamu sakit karena kangen aku ya?"

"Ihh engaaa.."

"Ah boong."

"Kalo iya?"

"Cieee.."

"Cie doang?"

"Emang mau apa?"

"Engg-ga deh hehe.."

Jinan menarik hidung mancung Cindy. Gemas!

"Aku bangun dulu ya, panas banget sumpah dari semalem."

"Eh iya! Ntar kamu ketularan aku gimana? Sana-sana minggir!" Cindy mendorong Jinan.

"Halah, mana sempat. Keburu dipepet-pepet semaleman."

"Hehe maafin. Nyaman kalo tidur meluk kamu."

"Hmm, dahlah aku mandi dulu.'

Cindy mengangguk. Jinan lalu beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.

"Samlekoom!" seruan dari luar kamar Cindy.

Belum ia sempat menjawab apa-apa, pintu kamarnya sudah terbuka lebih dulu. Seorang gadis muda dengan rambut di kepang sambil membawa tas pinguin itu masuk dan langsung berlari ke arah Cindy.

"Makbooss.." bocil setengah gadis itu memeluk Cindy erat.

"Nakboss.." Cindy membalas pelukan bocil tersebut yang tak lain adalah sang anak.

Eve. Entah anak Cindy dengan Jinan atau anak Cindy dengan si mermaid. Intinya anak Cindy, bapaknya terserah lah siapa aja yang mau.

"Makbos jangan sakit." kata Eve sambil menyentuh dahi Cindy.

"Engga kok, udah sembuh Ip."

"Bohong! Makbos kenapa sakit? Pasti makbos makan mi gledek ya? Apa ayam geprek yang pedes? Terus makbos minum es banyak?"

"Bawel bangeeet. Gemes!"

Cindy malah menarik-narik pipi sang anak dengan gemas. Badgirl tapi komuknya bocil.

"Makbos dah minum obat?"

"Belum, bentar lagi."

"Ih ayo makan abis itu minum obat."

Jinan keluar dari kamar mandi sambil nguap-nguap. Maklum, dia tidur tidak tenang. Ia hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana training milik Cindy. Bodo, Jinan mau tidur lagi.

Jinan melihat keberadaan sumber gaduh selama ia di kamar mandi tadi. Ia menatap si bocil, begitu juga sang bocil. Menatap Jinan dengan tatapan, yah gitulah.

"Hmm..abis bobok bareng makbos ya?😏"

Jinan melongo, Cindy cengo. Memang mulutnya si bocil ini berdosa banget. Tapi Jinan mah santuy, dah kebal. Soalnya mulut Najwa lebih laknat.

Lacerta agilisOnde histórias criam vida. Descubra agora