Popcorn

2K 121 1
                                    

"UNTUK SELURUH PESERTA MOS RAVENCLAW HIGH SCHOOL DIHARAPKAN AGAR SUDAH BERKUMPUL DI LAPANGAN UTAMA DALAM HITUNGAN SEPULUH DETIK!!"

Suara pengumuman dari panitia acara Masa Orientasi Siswa menggelegar di seluruh penjuru Ravenclaw High School. Pengumuman tersebut sontak membuat para peserta MOS sesegera mungkin menuju lapangan utama sebelum hitungan selesai.

Tiga orang pemuda berlari tergopoh-gopoh sambil membawa barang-barang yang diperintahkan oleh para panitia. Ya seperti kebanyakan acara MOS, mereka harus membawa hal aneh yang diminta.

"Anjer Yanto cepetaaan!" teriak salah seorang pemuda ketika melihat temannya berhenti.

"Capek anjer, Chris!" jawab pemuda yang dipanggil Yanto itu terengah-engah.

"Dahlah santuy, emang kagak ada akhlak tu orang. Baru kita makan siang, dah disuruh sprint." ucap pemuda lainnya.

"Santai mbahmu! Ntar kita dihukum, Nan."

Tiga pemuda itu adalah Adrian, Christian, dan Jinan. Lalu Yanto siapa? Adrian sering dipanggil "Yan" dan menurut Jinan itu nanggung. Jadilah Jinan tambah menjadi Yanto. Untungnya pemuda itu ikhlas saja namanya diubah-ubah.

Mereka bertiga berteman sejak duduk di bangku kelas 1 SMP, jadi wajar saja jika mereka sudah seakrab itu dihari pertama masa orientasi.

"Ya namanya capek. Dah kita jalan aja." ucap Jinan santai.

Chris dan Adrian ikut saja. Memang diantara ketiganya, Jinan lah yang hidupnya selalu dibawa santuy. Anak itu tak suka repot. Motto hidupnya adalah Keep Calm and Bodoamatan.

Hitungan selesai. Semua peserta MOS sudah berbaris dengan rapi, namun tidak dengan tiga pemuda yang kelewat santuy itu. Akhirnya mereka harus berbaris di depan menghadap dua orang yang sepertinya si ketua panitia dan wakilnya.

"Kalian kenapa telat?!" tanya sang ketua panitia, sepertinya.

"Capek atuh, abis makan juga suruh lari-lari. Emang saya kapten Tsubasa." jawab Jinan dengan wajah ngeselinnya.

Chris dan Adrian langsung menyenggol lengan Jinan. Posisinya Jinan berada diantara mereka berdua.

"Sopan dikit sama yang lebih tua!" ucap seseorang yang berada di sebelah ketua.

"Maaf Kak, tadi kami lagi makan." Chris angkat bicara.

"Oke kali ini dimaafkan. Lain kali lihat baik-baik jadwalnya, supaya tau kapan waktu istirahat." ucap sang ketua sambil tersenyum manis.

"Eleuuh manis pisan senyumna" ucap Jinan lagi.

Kini Jinan mendapatkan death glare dari dua temannya dan seorang pemuda yang nampaknya wakil dari ketua panitia. Sedangkan sang ketua? Hanya menggelengkan kepala.

"Iye yaudeh maap sih." kata Jinan saat menyadari aura negatif di sekelilingnya.

"Kalian bertiga boleh balik ke barisan kalau bisa jawab pertanyaan dari kita." ucap si wakil.

"Siap Kak!" ucap ketiganya.

"Siapa nama ketua panitia kita dan yang mana orangnya?"

Chris dan Adrian nampak bingung. Keduanya saling tatap sambil menggeleng satu sama lain.

"Gampang pisan." kata Jinan. Ia menunjuk gadis di hadapannya.

"Cindy Hapsari Maharani Adinata. Aww malu banget!" lanjut Jinan sekeras-kerasnya.

Baik peserta maupun panitia tertawa mendengar ucapan Jinan, tak terkecuali gadis yang ia tunjuk tadi.

"Ssstt! Harap tenang!" keadaan kembali hening.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now