Modus

1.8K 134 36
                                    

Jinan sedang menatap nanar ke arah ayah, bunda, serta sang adik yang tengah bersiap berangkat ke Bandung. Lalu mengapa Jinan tak ikut pergi? Ya karena Jinan ada persiapan setlist baru bersama team K3. Jadi ia harus rela tinggal seorang diri di rumah.

"Berangkat dulu ya, Nan." pamit sang ayah sambil mengusap puncak kepala putri sulungnya.

"Jinan sama siapa dong?" gadis itu manyun.

"Cuma tiga hari kok, Nan." kata sang bunda.

"Tau! Manja banget lu!" sinis Najwa, sang adik.

Jinan menatap penuh permusuhan pada sang adik. Adik macam dakjal ini memang harus ia sleding ususnya.

"Udah nggausah berantem. Pamit ya, Nan. Ngga boleh manja dah gede."

Jinan menurut, ia menyalami tangan kedua orangtuanya. Kemudian mengantarkan orangtua dan adiknya ke depan hingga masuk ke mobil dan mobil tersebut hilang dari pandangannya.

Ia berjalan masuk ke dalam rumahnya lagi. Naik ke kamar dan rebahan di kasur kesayangannya. Main game, scroll timeline, begitu seterusnya sampai ia berhenti pada satu postingan.

 Main game, scroll timeline, begitu seterusnya sampai ia berhenti pada satu postingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YAAK CINDY! ASDFGHJKL!" Jinan rusuh sendiri.

"Cantik banget sih, jadi kangen. Ah dia lagi ngapain yak?"

Jinan mencari-cari kontak sang kagem alias kakak gemesnya. Ingin mengetikkan pesan atau bahkan menelepon, namun niatnya segera ia urungkan.

"Ah ogah banget ngechat dia duluan. Gengsi lah, ntar dia tau gue kangen. Bodoamatlah, tunggu dia aja yang chat. Paling bentar lagi, yakin gue mah." Jinan masih betah ngomong sendiri.

Tak sampai sepuluh menit setelah Jinan mengatakan hal itu, Cindy menelepon Jinan. Seketika jiwa sombong Jinan meronta-ronta.

"Nah kan apa gue bilang." gumam Jinan, lalu mengangkat telepon dari Cindy.

"Halo?" sapa Jinan.

"Iya, lo dimana?" tanya Cindy.

"Di rumah lah."

"Sendiri ya?

"Iya, kok tau?"

"Bunda chat gue tadi."

"Ngapain ngechat lo?"

"Ya kenapa si, ngga boleh apa chat calon mantu?"

"Ewh lo mau nikah sama siapa?"

"Banyak yang mau sama gue mah!"

"Tapi sayang, lo maunya sama gue doang. Haha."

"Najis!"

"Haha, serius gue Bunda bilang apa?"

"Nitip anaknya yang paling ngeselin. Katanya sendirian di rumah, mana ngga bisa masak. Takutnya kelaparan." Cindy menjelaskan sambil terkekeh.

Lacerta agilisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang