Where The Sea Sleeps

1.5K 103 28
                                    

Jinan menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangannya setelah seharian penuh berkegiatan. Jam di kamarnya menunjukkan pukul setengah satu pagi, waktu yang perfect untuk overthinking.

Saat ini hati dan pikirannya dipenuhi oleh satu nama seseorang, Cindy. Semenjak gadis bolot itu jujur tentang perasaannya, Jinan jadi bingung bagaimana harus bersikap ketika sedang bersama gadis itu.

Kalau mau jujur, Jinan sebenarnya sudah move on dari Cindy, tapi..
Ia tak suka Cindy bersama yang lain. Entahlah, itu namanya apa.

Gadis Jaksel itu kemudian beralih pada ponselnya, mencari nama seseorang lalu mengetikkan sebuah pesan singkat pada seseorang tersebut.

Gadis Jaksel itu kemudian beralih pada ponselnya, mencari nama seseorang lalu mengetikkan sebuah pesan singkat pada seseorang tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak selang berapa lama setelah chat terakhirnya dibaca oleh Jinan, ponsel Devi kini berdering lagi, sebuah panggilan masuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak selang berapa lama setelah chat terakhirnya dibaca oleh Jinan, ponsel Devi kini berdering lagi, sebuah panggilan masuk.

Incoming call "ice bear💔"

"Selamat malam." sapa Jinan.

"Selamat malam, ada yang bisa dibantu?" balas Devi.

"Ada."

"Apa tuh?"

"Isi hati aku."

"Siapa?"

"Kamu."

"Yang nanya! Hahaha."

"Sebel banget."

Devi tertawa melihat wajah Jinan yang merajuk itu. Gemaaass..
Tadi Jinan hanya bilang ingin menelepon, tapi malah video call.

"Kakak kemana aja?" tanya Devi.

Pasalnya, sudah tiga hari Devi tak menemukan eksistensi Jinan di dunia maya. Dan tiga hari itu pula Jinan tak mengirim pesan absurd ataupun menelepon dirinya seperti biasa.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now