One Fine Day

1.5K 138 118
                                    

"Bagaikan melempar Ipi ke danau." monolog seorang gadis manis.

"Kalo kamu keberatan, sini deh aku bantuin." sahut si gadis yang wajahnya terlihat galak tapi tetap saja aaaaaa gemoy.

Setelah itu keduanya ngakak guling-guling dan disaksikan oleh sesosok gadis menyerupai pinguin.

"Kenapa sih aku mulu?!" si jelmaan pinguin itu ngegas.

"Hahahaha.." bukannya menjawab, dua gadis tadi malah lanjut tertawa.

"Ish! Padahal mah itu aku yang minta ke jot biar makbos sama pakbos kinjirareta. Dasar tidak berterima kasih!"

"Ututututu makacihhh ipi..." pipi kiri Eve diuyel-uyel Cindy, sedangkan yang kanan diuyel-uyel oleh Jinan.

Memang seperti inilah kelakuan keluarga paling harmonis se-jeketi. Jinan yang selalu jahil, Cindy yang akan selalu mendukung Jinan untuk jahil, serta si Eve yang akan menjadi sasaran kejahilan Jinan.

"Sakit ih! Aku mau pulang aja, bye!" Eve memasang wajah cemberut sambil berlalu meninggalkan pakboss dan makbossnya untuk menghampiri sang kakak kandung.

"Ngamok tuh anak lo!"

"Anak lo juga!"

"Lo sih Cindy, pas bikin ngga doa dulu. Gitu kan jadinya!"

"BIKIN-BIKIN! GUE BILANGIN MAMA YA!"

"Hahaha becanda tau.." pipi Cindy diuyel-uyel oleh Jinan.

Jinan dan Cindy kini tengah beristirahat sejenak setelah tadi selesai menampilkan setlist Seishun Girls sekaligus perayaan ulangtahun Cindy. Seharusnya mereka bisa langsung pulang, tapi karena si Jinan ini katanya capek akhirnya Cindy mengalah untuk istirahat sebentar.

Bunda Jinan sudah sembuh, wanita paruh baya tersebut akhirnya diijinkan pulang setelah dirawat selama 3 hari. Karena alasan itulah kini Jinan dapat mengikuti semua kegiatan tanpa ada yang dikhawatirkan lagi.

"Yuk pulang!" ajak Jinan.

"Ayok!" Cindy bangun dan langsung meraih tangan Jinan untuk digenggam.

"Kok kita gandengan?" tanya Jinan.

"Soalnya kamu milik aku." jawab Cindy.

"Huweeeekkk.." Ashel yang kebetulan mendengar alias nguping langsung berlagak ingin muntah.

"Sirik aja Bang, mau juga?" tanya Cindy ke Ashel sambil nge-wink.

Aduh aku lemah!

"Ganjen lo Tante!" Jinan langsung menyeret Cindy untuk pulang.

Cindy hanya menurut, ia mengikuti langkah Jinan sambil terus tertawa melihat wajah aneh degemnya itu.

"Asdfghjklznxnxkdk.." entah Jinan ngedumel apa.

"Hahaha kamu ngomong apa sih?" tanya Cindy.

"Kepo."

"Yaudah."

Keduanya berjalan beriringan menuju tempat parkir. Seperti biasa, Jinan akan mengantarkan gadis kalemnya itu pulang ke istana Depok. Sekarang dirinya mulai terbiasa dengan perjalanan antar planet itu, ya meskipun tetap saja mengeluh.

"Besok magang ya?" tanya Jinan memecah keheningan di tengah perjalanan mereka.

"Iya, kenapa? Mau nganterin nih pasti!" Cindy menggoda Jinan.

"Gamau!"

Cindy tersenyum mendengar jawaban Jinan. Ya kali Jinan mau bangun pagi demi mengantarkan dirinya magang. Ditambah lagi si Jinan akhir-akhir ini suka ngomel ngga jelas. Alasannya? Di tempat magang Cindy ada senior yang menyebalkan bagi Jinan. Kenapa? Karena suka caper sama Cindy.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now