Struggle

1.3K 124 81
                                    

Senin siang di sebuah rumah yang juga menjadi tempat 33 gadis berlatih untuk meraih mimpi kini nampak tenang. Iya tenang, kalo dari luar. Dalemnya mah jangan ditanya.

Berbagai macam kegiatan para member ada disana. Ada yang makan, showroom, nyanyi, jajan, ngelawak, ngegalau. Yang lagi kayang pun ada, noh si Ashel.

"Yessica Tamaraaaaa i lop yu so much.." suara itu menggelar di seluruh ruangan mengundang tawa member lainnya.

Itu suara siapa? Bukan Jinan kok, beneran dah. Orang Jinannya aja gaada di sini.

"Lop yu tu, Ngab!" balas Chika.

"Awww.."

"Jijik! Keren lu begitu?" Ariella ngegas.

Iya bener, itu suara member ke 34. Alias J4bieb.

"Assalamualaikum ya sobat sekte!" sapa Ceu Eli yang baru saja datang setelah membeli jajan.

Fokus member beralih pada kedatangan Eli. Gadis Sunda itu tak sendiri. Ada Muthe, Celine, Jinan, dan juga pawang uler alias Dey.

"Hoy Jamet! Jangan pada makan gorengan lu! CEDERA!" seru Jinan pada rombongan JMT48 yang tengah asik makan gorengan.

"Ngaca lu Kak!" Mira sama Adel ngegas. Jinannya ngakak.

Para jamet yang lain hanya memutar bola matanya malas. Nih si Jinan ngomong gitu sambil dia sendiri lagi nyemil risol. Minumnya es pula. Gaada otak.

Jinan memandang sekitar hingga matanya menatap dua orang yang tengah makan siang. Ia tersenyum, ingin rasanya menghampiri. Tapi takut ditampar lagi.

Jinan kapok. Udah jangan lagi. Setiap ditampar sama doi, hanya satu doa Jinan. Jangan sampai giginya lepas aja. Gapapa memar, asal giginya utuh.

"Jinan!" panggil Jabieb pada Jinan yang baru saja duduk selonjoran sambil minum es.

"Naon?" tanya Jinan.

"Aku punya lagu buat kamu."

Jinan bergidik ngeri. Tapi demi menciptakan suasana riang gembira akhirnya ia meladeni si Jbb.

"Tarik siss.." seru Jinan.

Jabieb siap-siap mengeluarkan suara emasnya.

"Ku terima whatsapp mu.."

"Telah ku baca.."

"Dan aku REVISI!"

"Oalah setan!" sungut Jinan setelah mendengar apa yang dinyanyikan si member 34 itu.

"HAHAHAHAHAHAHA.."

"NAN, NAAAAN! KERJAIN MAKANYA, NGEBUCIN AJA YANG LO TAU!" Abin mulai bacot. Padahal mah hatinya potek pas ngomong.

Lain dengan Jinan yang tengah dongkol, member lain justru tertawa bahagia di atas penderitaan Jinan.

"Sabar, Nan. Orang baik emang cobaannya banyak. Sabar."

Di sudut lain, di sana bayi pinguin tengah ngakak-ngakak melihat sang Pakboss akhirnya bisa dijahili. Ia sekilas melirik ke arah seseorang di sampingnya. Wajahnya datar sambil masih fokus memakan makanannya.

"Mak!" panggil anak pinguin yang kini telah beranjak menjadi gadis.

"Apa?" tanya gadis yang tadi dipanggil.

Nakboss dan Makboss. Eve dan Cindy, keduanya kini tengah menikmati makan siangnya sambil menunggu latihan dimulai.

"Makboss sama Pakboss gelud ya?" tanya Eve.

"Engga." jawab Cindy.

"Kok ngga ngomong? Ngga main bareng? Ngga makan bareng? Ngga posesip lagi ke Pakboss? Makboss juga udah ngga nyuruh aku buat nempelin Pakboss kayak biasanya. Kenapa Mak?"

Lacerta agilisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang