Remaja

1.3K 78 41
                                    

mohon maap ini part numpang lewat, dikarenakan oknum Y mulai meresahkan🙂


Tangerang, Agustus 2018

Ah, Senin pagi. Hujan pula. Kondisi ini membuat meringkuk di balik selimut adalah hal yang luar biasa menyenangkan. Seperti halnya yang dilakukan oleh seonggok makhluk ciptaan Tuhan bernama Yessica Tamara.

Yessica Tamara, anak kedua dari tiga bersaudara. Abangnya bernama Badrun, dan adik perempuannya bernama Christy. Tapi dia lebih suka memanggil adiknya krisjon.

Cantik, anggun, menawan. Incaran semua pemuda di sekolahnya. Tapi ya namanya manusia, tidak ada yang sempurna. Begitupun Chika. Meskipun parasnya sesempurna bidadari, Chika itu lemot alias Oneng. Bandel, suka rusuh, suka utang gorengan di kantin, suka bolos, suka tidur di kelas.

Waktu telah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit, namun gadis itu masih terlihat nyenyak. Hingga panggilan sang mama mengusik tidurnya. Terpaksa ia bangun untuk bersiap ke sekolah meskipun sudah dapat dipastikan terlambat.

***

"Woy Tamborin! Mampus kan lu nyikat WC, awoakwkwo." seseorang menghampiri Chika yang baru saja selesai menjalani hukuman atas keterlambatannya.

"Berisik lu, Mpok! Gaada otak emang tuh anak OSIS. Makhluk kece badai macem gini disuruh sikat WC!" Chika ngedumel.

"Lu juga salah bego! Telat tiap hari." ucap seseorang tersebut. Panggil saja Dey.

"Ceu Eli, Ara, sama Freya kemana?" tanya Chika.

"Kantin. Kuylah susulin." ajak Dey.

Ya Chika lapar juga, akhirnya ia ikut ke kantin menyusul teman laknatnya itu.

Geng Badai, begitu sekiranya anak-anak SMA Ramune 48 menyebut Chika dan para antek-anteknya. Geng yang berisi 5 cewek populer dan berandal di sekolah. Chika, Eli, Dey, Ara, dan Freya.

Ketiga manusia yang telah sampai terlebih dahulu di kantin langsung terbahak ketika melihat penampilan Chika yang menurut mereka lusuh. Tapi tetep aja komuknya bidadari.

"Asem banget muka lu." kata Freya.

"Bacot ah, anak OSIS kurang ajar!" Chika ngegas sambil nyerobot es teh Ara.

"Main kokop aja lu!" lengan Chika digeplak oleh Ara.

"Pelit banget lu, Ra. Pesen lagi sana, sama pabrik tehnya sekalian gue bayarin!" maklum aja, anak sultan. Mama Shani dan Papa Vino.

"Hehe, sekalian nambah batagor ya, Chik." kata Ara sambil nyengir.

Chika hanya memutar bola matanya malas, namun tetap mengiyakan permintaan sang sahabat.

Sedang khidmat menikmati makanan masing-masing, tiba-tiba seseorang datang dan langsung menjewer telinga salah satu geng Badai.

"Aaaa sakit, Bang. Ampun." rengek Freya, yang ternyata korban jewer tersebut.

"Bel masuk udah sepuluh menit yang lalu, kenapa masih di sini?" tanya orang itu pada Freya.

"Kalian juga kenapa ngga masuk kelas?" lanjutnya memandangi geng Badai.

"Lapar, Bang." Dey jawab sambil mengunyah bakwan amoeba. Santuy emang hidupnya.

"Lah Bang Jinan juga ngapain di sini? Kan udah masuk?" Freya bertanya pada sosok pemuda itu yang ternyata kakaknya.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now