My Captain!

1.6K 128 109
                                    

"Masih inget kan tentang pemilihan kapten?" Uma menatap satu persatu member di depannya.

"Masih!" jawab mereka.

Seusai latihan tadi, beberapa staff meminta para member untuk tidak pulang terlebih dahulu. Mereka akan mengadakan rapat terkait dengan pemilihan kapten jeketi.

"Nah kan shonichi SnM udah, jadi saatnya memilih. Memilih manusia yang akan memimpin kalian, 32 orang member." lanjut bang Jabieb.

"Para calon kapten kita udah siap belom nih visi misinya?"

Semua mata mencari dimana ketiga orang yang telah dicalonkan menjadi kapten tersebut. Feni ada, Gracia juga ada.

"Jinan mana Jinan?" tanya Uma ketika tak menemukan keberadaan si member yang menurut survei ternyata pacar-able itu.

Iyasih, idaman emang. Sayang aja gatau lagu indo. Kasian, ngga bisa overthinking pake lagu mantan terindah kan lo, Nan!

"Lagi makan, Kak!" sahut Celine.

"Jam segini?" tanya Uma, heran aja. Jam setengah satu masih makan.

"Katanya daripada ngantuk, mending makan." sambung si Ashel.

Uma hanya menggelengkan kepalanya, begitu pula pacar si Jinan. Tadi Jinan bilang ke Cindy kalo dia mau cuci muka, eh taunya malah kelayapan.

"Maaf semuanya. Abis ngurusin lambung tadi." kata Jinan tiba-tiba.

"Iya gapapa, ayo sini cepet! Gabung sama Feni sama Gracia tuh!" perintah Jabieb.

"Ngokheeey!" jawab Jinan sambil ngeloyor.

Jinan kemudian duduk di kursi yang telah disediakan. Bersebelahan dengan dua calon lainnya dan ditonton oleh 30 member lainnya.

"Aduh, harus ngomong apa coba gue? Boro-boro mikirin visi misi, orang gue sibuk main judi. Alias gacha genshin!" batin Jinan.

"Ayo gaes kita sambut calon kapten kita yang pertama! Teh Mpeeeen!"

Semua member bersorak ketika Feni berdiri untuk memulai membacakan visi misinya. Sementara itu, Jinan mengedarkan pandangannya pada teman-teman di depannya. Tatapannya bertemu dengan tatapan Cindy. Horor banget, horor. Cindy melotot, matanya kayak mau lepas gitu. Jinan hanya bisa nyengir.

Feni telah selesai. Kini giliran Gracia. Riuh tepuk tangan dan sorakan member tak kalah dengan ketika Feni tadi membacakan visi misinya. Makin insekyur si kadal.

"Nah ini nih yang terakhir, Jinan!" seru Uma.

Member lain bersorak untuk Jinan.

Jinan menarik nafas dalam. Kemudian ia berdiri, menatap semua orang di hadapannya. Setelah beberapa saat, ia mulai bicara.

"Sebelumnya makasih udah milih aku jadi calon kapten. Itu artinya kalian semua menganggap aku layak dan punya potensi. Makasih banyak." kata Jinan sambil tersenyum.

Member lain kembali bertepuk tangan sebagai bentuk dukungan.

"Tapi maaf, aku ngga bisa.." lanjut Jinan.

Para member nampak kaget dengan ucapan tersebut. Ada juga yang nampak kecewa, ya karena mungkin beberapa diantara mereka sangat menginginkan Jinan untuk menjadi kapten mereka.

"Loh kenapa?!" abang Jabieb mulai tidak santai.

"Aku anak gen 4. Generasi yang kalian pasti tau gimana sejarah perjalanannya. Ngga mudah. Kena tubir sana-sini. Generasi gagal, ngga guna, dan banyak lagi sebutannya." Jinan mulai menjelaskan alasannya.

"Tapi fans sekarang ngga mandang generasi 4 sebagai generasi gagal. Mereka justru dukung kalian gen 4 untuk lebih maju!" jawab Uma

"Aku tau itu, tapi tetap sekeras apapun gen 4 usaha, ngga akan pernah cukup untuk ngubah image gen 4. Kita tetep generasi gagal bagi kebanyakan orang. Ketika kalian milih aku dan aku naik jadi kapten, aku takut kalo misal ternyata semua ngga berjalan baik, kalian juga yang akan kena."

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now