I'm Yours

1.5K 159 142
                                    

Seperti biasanya, basecamp idol ibu kota hari ini ramai dengan para member yang tengah melakukan kegiatan serta serangkaian latihan untuk show teater terakhir di tahun 2021.

"Oke guys cukup! Kita break dulu abis itu briefing!" seru sang pelatih.

Mendengar itu para member langsung bubar seperti biasa, nyari sesuap sushi. Kalo mencari sesuap nasi mah aku dan kamu. Ea.

"Lah jadian kagak tiba-tiba minta break!"

"Wkwwk anjing!"

"Jinaaaan! Lo ngomong kasar lagi, gue cabut gigi kelinci lo dari tempatnya!"

"Iya Cindy maaf ngga sengaja, abisnya si Eli mulutnya sompral."

Ingin sekali Cindy pukul mulut Jinan yang makin sembarangan ucapannya. Anak itu jika sudah bercanda atau main game di balik layar mulutnya suka bablas.

"Makan yuk!" ajak Jinan pada Cindy.

"Yaelah jadi nyamuk dah gue!" kata Eli sambil berlalu pergi untuk menghampiri Gita dan Muthe.

"Kamu duluan aja, aku ada kegiatan dikit lagi." kata Cindy.

"Yaudah deh aku tungguin."

"Gausah, kamu.."

"Aku tungguin, Cindy. Dah sana cepet, dipanggil tuh!"

Jinan mendorong Cindy ke arah Celine yang memang akan berkegiatan bersama Cindy.

"Em yaudah. Aku ke atas dulu ya."

Jinan mengangguk. Ia lalu menuju meja pojok basecamp yang biasa digunakan untuk member showroom. Dia ngga mau SR kok, mau menggapai mimpi. Alias tidur.

Ia duduk di kursi dan menumpukan kepalanya pada meja. Scroll sana scroll sini, tak berapa lama ia tertidur. Ya memang si Jinan dikit-dikit tidur.

Hingga tiga puluh menit berlalu, Jinan masih nampak nyenyak dalam tidurnya. Ia menggunakan lengan kanannya sebagai bantalan kepalanya.

"Gue suka sama lo.." gumam seseorang sambil menatap Jinan.

Seseorang itu sudah sejak Jinan mulai tidur, ia duduk diam di samping Jinan, memperhatikan gadis akhlakless itu tidur.

Aninditha, member generasi 3 yang pernah triple team. Ia mulai semakin menyukai Jinan sejak mereka menjadi satu team, fresh peach.

Melihat dan mengenal Jinan dengan lebih dekat membuat Anin sadar bahwa apa yang ia pikirkan tentang gadis itu sangatlah jauh berbeda dengan kenyataan. Cuek, iya Jinan memang cuek tetapi bukan berarti dia tidak memperhatikan. Jinan hanya orang yang malas mengekspresikan.

"Ya gue tau lo udah punya seseorang, bahkan dia temen deket gue sendiri. Tapi mau gimana lagi, udah gue coba kok buat lupain lo tapi nyatanya gue ngga bisa." ucap Anin sambil menggenggam tangan kiri Jinan yang menganggur.

Jinan masih tidak terganggu. Anin juga larut dalam pikirannya sendiri sambil masih menatap Jinan dan menggenggam tangannya. Namun tanpa sadar, Cindy di sudut lain melihat semuanya. Bukan hanya melihat, bahkan gadis manis itu mendengar semua ucapan Anin kepada Jinan yang tengah tertidur itu.

Cindy tau, bahkan sangat tau jika sang kakak senior itu menyukai sang pacar. Tapi selama ini Cindy mencoba biasa saja, ia selalu mencoba percaya dengan Jinan bahwa meskipun si kadal suka nemplok sana-sini. Jinan bukan orang yang mudah jatuh cinta apalagi menjalin hubungan.

Tapi ya tetap saja, siapa yang tidak sakit jika ada di posisi Cindy saat ini? Gadis Depok itu hanya bisa menangis sambil berlalu menghindari dua orang yang masih tidak sadar akan keberadaannya itu.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now