9. Perbedaan

446 88 3
                                    

"Ternyata, kamu adalah perempuan yang terbilang sempurna. Bahkan, semua hal tentangmu tidak di miliki oleh banyak perempuan."

-Zean Madeva.

*********

Entahlah, rasanya begitu amat berbeda ketika menjalani hubungan dengan adik kelas cantik itu. Zean tak mendapat perhatian yang lebih dari Alecia. Bahkan cara memperlakukan dirinya sebagai pacar oleh Alecia dan Arinaya berbeda jauh.

Menurut sudut pandang Zean, Arinaya itu sosok perempuan yang terbilang sempurna, semua hal tentangnya tidak di miliki oleh banyak perempuan.

Pada saat berpacaran dulu, Arinaya sama sekali tidak mengekang Zean untuk dekat dengan cewek manapun, karena menurut Arinaya itu adalah hak Zean, dan Zean harus bisa menerima kalau pada akhirnya Arinaya memutuskannya.  Karena dulu rasa sayangnya Zean pada Arinaya begitu dalam dan sangat takut untuk kehilangan, maka dari itu Zean tak mau mengambil resiko. Dan, cara memperlakukan Zean sebagai pacar itu seperti halnya sahabat yang setiap hari bertukar cerita. Tapi, Zean tidak menemukan itu semua dalam diri Alecia.

Gadis bernetra coklat  yang sekarang menjadi pacar seorang Zean Madeva selalu mengekangnya. Sejak berpacaran dengan Alecia kurang lebih sebulan yang lalu, Zean sekarang tidak pernah berinteraksi dengan cewek manapun. Tidak boleh keluar malam, karena Alecia tau kalau setiap malam, Zean dan teman - temannya nongkrong di warung sambil cuci mata. Bahkan yang lebih parahnya lagi, semua kontak cewek di ponselnya kini di blokir oleh Alecia. Benar - benar menyebalkan.

Zean membuka salah satu laci, dan menemukan selembar foto dua bulan lalu yang menampilkan dirinya yang tengah merangkul cewek sambil tersenyum menampilkan gigi kelincinya. Mungkin ini foto satu - satunya yang ia simpan karena yang lain sudah di ambil dan di bakar oleh Alecia. Menjengkelkan sekali kan?

Foto itu di ambil di sebuah pasar malam dengan deretan lampu warna - warni yang melilit pohon di sekitar. Bohong kalau Zean tidak rindu pada gadis di foto itu. Sampai detik ini, ia benar - benar merindukan semua hal tentangnya.

Apakah masih pantas Zean untuk mencintainya? Zean merasa dirinya itu pengecut. Dia menggunakan seseorang sebagai pelampiasan juga untuk melupakan sosok Arinaya. Cewek yang membuatnya mengenal cinta juga luka?

Putusnya hubungannya dengan Arinaya masih belum jelas apa penyebabnya. Hanya saja yang merasa begitu tersakiti itu Zean dan yang paling membenci itu juga Zean. Aneh kan ya?

Maka dari itu kenapa dari awal Zean mau menuruti semua permintaan Alecia hanya untuk memanas - manasi sang mantan. Dan supaya di anggap kalau dirinya bisa bahagia tanpa kehadirannya, walau kenyataannya sebaliknya. Miris.

Pukul delapan malam, Zean di ajak dinner oleh Alecia ke sebuah resto kekinian di pusat kota. Sebenarnya, ia malas sekali pergi ke sana karena menurutnya lebih enak nongkrong di warung. Bukan karena tidak uang, hanya saja ia sudah terbiasa untuk hidup sederhana.

Zean menjemput Alecia menggunakan motor, sedangkan yang di jemput malah memberengut kesal.

"Kok kamu jemput aku pake motor sih?" protes Alecia.

Zean memandang lawan bicaranya malas."Daripada naik odong - odong emang lo mau?"

Wajah Alecia menahan amarahnya."Ih, Zean! Kan kita mau dinner gimana sih? Aku udah pake dress mahal sama sepatu hak tinggi, masa kamu gak ada romantis - romantisnya sih?"

"Terus? Gue harus gimana? Ngumumin ke semua orang kalo dress lo mahal?"

"ANJING! DASAR ANAK SETAN! MAKSUD AKU TUH YA, KAMU HARUSNYA JEMPUT AKU PAKE MOBIL BIAR ELIT SEDIKIT LAH!" kesal Alecia.

"Gue males nyetir mobil,"

"Ngeselin kamu mah, punya mobil banyak - banyak tapi gak pernah di pake buat apa?"

"Manas - manasin tetangga," jawabnya dengan santai.

Alecia menghela napasnya panjang, untung pacarnya ganteng, kalau enggak pasti udah di putusin deh!

"Terus nanti kalo dress aku kotor kepercikan air hujan---"

"Kalo lo banyak bacot, gue tinggal."

"Sialan!"

*********

Menghabiskan malam minggu  kali ini dengan Alecia ternyata tidak seburuk apa yang Zean pikirkan. Hanya saja, Zean sedikit kesal karena di setiap menitnya, Alecia selalu mengabadikan momen bersama dirinya di instagram dan membuatnya sedikit risih.

Kalau di lihat - lihat lebih jelas, Alecia memang cantik. Dengan matanya yang bulat, serta bulu matanya yang begitu lentik membuatnya begitu mempesona. Tunggu - tunggu, apa tadi? Mempesona?

Iya mempesona, Zean tidak munafik tentang itu. Menurutnya, Alecia itu lebih cantik di bandingkan dengan Arinaya.

Zean sekarang benar - benar melupakan tentang masa lalunya ketika bersama Alecia hari ini. Bayang - bayang mantan yang sering menghantuinya beberapa hari yang lalu, kini sudah tak ada. Mungkin untuk seterusnya, Zean sudah melupakan semua tentang Arinaya, juga melupakan soal perasaan.

*********

Hayo, gimana perasaan kalian pas baca cerita ini?

Jangan lupa tinggalin vote and komen yaa!

terima kasih udah membaca<3

udah siap dengan kejutan selanjutnya?😝

see u.

For You, Ex! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang