52. Kecelakaan

219 46 9
                                    

happy reading💝

****

Setelah kondisinya membaik, Nata yang tadinya di rawat di rumah sakit akhirnya di perbolehkan untuk pulang. Gadis itu menatap sendu sahabatnya yang kini tengah melamun.

"Lingga? Makasih banyak," ujar Nata seraya memeluk cowok itu dari samping.

Tak ada jawaban, pelukan itu pun tak di balas sama sekali.

"Ngga? Are you okay?" tanya Nata khawatir.

"No." Punggungnya ia senderkan di dinding rumah Nata.

Nata memegang kedua bahu Lingga."Ada apa?"

"Gue...bingung, Ta."

"Bingung kenapa?" gadis itu memilih untuk duduk di sebelah Lingga.

Cowok itu mengusap wajahnya berkali-kali."Arin, gue gak sanggup buat minta maaf sama dia."

"Biar gue aja yang menyampaikan gimana? Sekalian jelasin semuanya, biar gak ada salah paham lagi," mendengar respon Nata, Lingga tersenyum tipis.

"Thanks. Tapi, perasaan gue pengen menghabiskan waktu dengannya lebih lama..."

Nata mengangguk."Besok aja gimana, Ngga? Lo buat surat yang spesial buat Arin."

"Ya."

Lingga pamit, meninggalkan pekarangan rumah Nata dengan mengendarai mobilnya. Sesampainya di rumah, ia di kejutkan dengan kehadiran sang Ayah yang sudah lama sekali tidak ia temui.

"Ada perlu apa anda kesini? Nggak cukup udah buat Bunda saya sakit hati?" tanya Lingga dengan emosi.

Pria paruh baya itu menatapnya tajam."Dasar nggak punya sopan santun, kamu."

"Memangnya anda punya juga?"

"Anak sialan kamu!" Tamparan keras mendarat di pipi kanan Lingga. Respon cowok itu hanya tersenyum tipis.

"Mending anda pergi, Bunda saya udah nggak butuh anda lagi, Saya dan Kakak saya juga." ucap Lingga dengan penuh penekanan.

"Kamu itu benar-benar anak yang nggak punya sopan santun sama orangtua ya! Nggak kaya Zean, kamu jauh banget sama adik kamu." balas Pria paruh baya itu.

Lingga menggeram emosi ketika Pria itu membawa-bawa nama Zean dan di bandingkan dengan dirinya.

"Dia 'kan anak kesayangan anda,"

"Lingga udah sayang," lirih Bundanya menahan Lingga agar tidak berbuat yang tidak wajar kepada Ayahnya.

Cowok itu masuk ke dalam kamarnya. Setengah jam kemudian, ia memilih pergi dengan mengendarai motornya.

****

Natalie
bisa ketemu? ada yang mau gue omongin.

send you location.

Arin mengerjapkan matanya beberaoa kali, lalu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan pukul sembilan malam.

For You, Ex! [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora