Chapter 48; Ring

2.5K 347 88
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Udah mau update lho gais tadi melem, mendadak mati lampu, kaga ada sinyal, jadi kepending haha. Selamat membaca, Pren.

Btw gais, yang sabar, pasti sempat.

***

"Nyengir lo jomlo!" Jarang-jarang, bagai anugerah Alex ikut menimpali.

"Heh Bangke, emang lo kaga jomlo!" Kaisan ngegas, tangannya terjulur melewati tubuh Abdi untuk menjangkau kepala Alex, kemudian memukulnya serampangan.

Mulut Alex terbuka, dia menunjuk wajah Kaisan penuh amarah. Namun, tidak ada kata yang keluar dari bibirnya. Mending jomlo doang, nasib gue lebih ngenes dari jomlo biasa. Nih, engapnya gue, cewek yang gue suka mesra di depan mata!!! Alex seharusnya lebih berani untuk mengomel demikian, tetapi dia tidak mau menjadi bulan-bulanan gerombolan. "Mana kaga bisa ngelawan lagi." Malah hanya itu yang terlontarkan.

***

"Nyiiittt, DUAR!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyiiittt, DUAR!!!"

__My Favorite Gama__

***

"Baju lo kekecilan tuh." Gama mengerutkan kening tidak suka melihat seragam Jales yang mencetak jelas bentuk tubuh gadis itu.

"Iya... ketat banget, padahal ini seragam baru empat bulan lalu. Gimana dong?" Mata Jales semakin berkaca-kaca, bibir bawahnya maju alias mewek. "Jales pingin banget padahal foto sama temen-temen." Jales pesimis, sudah yakin tidak akan diizinkan pergi.

"Yang gak ngasih lo pergi sapa?"

"Boleh?" Mata Jales kembali berbinar. Dia yang mulanya berdiri di depan pintu walk in closet berlari kecil ke hadapan Gama yang berdiri di dekat kasur.

"Boleh, tapi ada syaratnya." Sebelah alis Gama entah mengapa terangkat, Jales jadi curiga.

"Apa? Apa?" Dengan girangnya Jales bertanya sampai meloncat-loncat, tidak sabar menunggu Gama yang terlihat berpikir.

Gama mendadak menunduk, menyejajarkan wajah dengan Jales, kemudian dia berkata, "Sun dulu." Sambil menunjuk bibir Jales dua kali.

***

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang