Chapter 51; OTW Kaya

2.1K 333 91
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Jangan lupa berdoa sebelum tidur, biar besok harinya lebih baik dan patut disyukuri gaes. 

🤪😉⛷🦿

Weh ada yang tanya,  "Kalo dapet DM dari laju19 itu pesan otomatis?" Tidak gais, gue nulis pribadi bentuk terima kasih karena sudah mengapresiasi karya abal-abal ini. Ya gimana gue kaga tau lagi mau apa, maaf banget kalo cara gue norak. Tapi, kaga nahan, tanpa kalian apalah tulisan gue. Paling untuk menyenangkan diri sendiri wkwkwk.

Sesuai keputusan, gue ganti cover pren. Selamat membaca! Slur, meluncur.

***

Saat Gama sudah berlalu, Jales merasakan pundaknya ditepuk pelan.

"Ayo Jales, banyak berkas yang harus kamu tanda tangangin, KTP-nya dibawa, kan?" Fatimah tersenyum manis dan menenangkan, perutnya sudah agak membuncit dari baju gamisnya. "Selamat ya, kamu otw jadi tuan tanah."

***

"Jales cantik, bissmillah dapet Gama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jales cantik, bissmillah dapet Gama."

__My Favorite Gama__

***

Kalau dipikir jadi ratunya gerombolan hanya masalah julukan, cuma hubungan sepele anak muda. Salah besar!

Jadi nyonya besar, dianggap jodoh, diperlakukan selayaknya ratu saja sudah spesial bagi Jales.

Lalu ini apa? Saat Jales masuk ke rumah Fatimah tadi ternyata sudah ada enam orang pegawai dan satu notaris beserta banyak berkas yang mereka susun di atas meja, dalam sebuah ruang penuh buku fikih dan Al-Quran.

Cap jempol, tanda tangan, dan foto saat Jales membubuhkan itu semua, tersusun rapi acara ini.

Jales pikir sebelumnya kalimat Gama soal Jales tidak bisa ke mana-mana tidak nyata. Maksudnya, Jales tidak percaya saja itu bisa terlaksana. Namanya dunia, janji bisa diingkari karena takdir, benar tidak? Jadi, Jales memang tidak terlalu berharap. Karena kalau sudah berurusan dengan takdir siapa yang akan disalahkan?

"Non Jales sudah paham, kan?" Gadis muda yang seorang pegawai bagian memberikan materai di berkas yang Jales tanda tangani bertanya tiba-tiba.

Jales mengangguk, jujur saja masih takut bertemu orang asing. Jales pun belum begitu mengerti dengan penjelasan tadi, dia mengangguk hanya supaya semua cepat selesai dan Gama memerintahkan untuk mengikuti arahan Fatimah tadi.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang