Chapter 07 : Toxic

4.5K 510 54
                                    

Update setiap hari!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Terima kasih untuk antusiasnya kalian yang komen, vote, dan membagikan cerita ini. Dari kalian gue tahu gimana tanggapan tentang cerita ini, bikin semangat lagi, makasih. Lanjutkan perjuangan spam komennya, untuk yang baper dan gondok. Gue demen dah. Lanjutkan sodara-sodara. Dedikasinya gantian ya.

***

Apa-apaan? Kenapa kesannya murahan sekali?

"Tapi, gimana cara cowok nahan segalanya, itu baru namanya menjaga."

Kemudian, tiba-tiba saja Jales jadi kepikiran. Gadis itu mencium kening Gama sambil berucap, "Makasih ya, Gama." Mungkin, itu sebab Gama tersenyum tipis pagi ini.

***

"Seperti racun, bisa mampusin dan mempengaruhi gue dengan sangat keterlaluan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti racun, bisa mampusin dan mempengaruhi gue dengan sangat keterlaluan."

__My Favorite Gama__

***

Tidak sampai jam dua belas siang, Gama menjemput Jales di kelasnya. Gadis itu yang berseragam dengan Gama yang bajunya serampangan.

"Jales udah selesai, Gama." Gama sedang mengantarkan Jales daftar ulang, mencari kelas, dan mengembalikan rapor.

"Percuma juga nyari kelas, orang lo belajar di rumah." Pasti kalian mengerti, ini akibat dari Covid 19.

Masalah rapor, Gama yang meniru tanda tangan ibu Jales supaya tidak repot.

"Gama lulus, kan?" Iya, hari ini Gama tidak lagi sebagai siswa, tingkatnya naik jadi mahasiswa. Entah cowok itu mendaftar kuliah di mana, Jales dilarangnya melihat mading yang mengumumkan kelulusan pula.

Gama menaikkan sebelah alis, cowok jangkung dengan hidung mancung itu seakan mengejek pertanyaan Jales dengan ekspresinya.

"Iya ... Jales tau Gama cerdas."

Nakal-nakal begini Gama rajin kalau belajar. Cowok itu penggila Matematika, bahkan tontonannya catur tingkat dunia.

"Tapi, Gama kuliah apa?" Penasaran saja, taku-takut juga kalau Gama memilih tidak menuntut ilmu lagi.

"Kuliah main." Gama menarik tangan Jales, tidak untuk ke parkiran, tetapi menghapiri taksi yang sudah menunggu di depan gerbang. "Gue mau main, lo diem di rumah."

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang