Chapter 64: Frustrated

2.4K 383 286
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 19+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

Gais, nggak apa-apa? Kalian baik-baik saja? Yang nggak baik, semoga membaik. Yang lagi baik, semoga membaik lagi.

Selamat membaca sampai tujuan.

🤪🤪🤪

***

"Tolong berhenti, siapa pun itu yang saat ini sedang meremas jantungku, berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong berhenti, siapa pun itu yang saat ini sedang meremas jantungku, berhenti. Itu sakit sekali, tapi aku masih ingin bertahan untuk yang ke sekian kali."

__ My Favorite Gama__

***

Gadis di ujung ruangan kumuh itu, yang dipasung, mulutnya disumpal kain, matanya tertutup, tubuhnya penuh lebam, ada darah kering di keningnya. Gama tidak akan mengenalinya, andai baju gadis itu tidak koyak hingga tato di sekitar tulang selangkanya terlihat.

"Jales ...."

Itu Jalesnya, Jalesnya Gama, dan gadis itu terlihat sangat kesakitan.

***

Dalam beberapa saat Gama mematung, menatap Jales di setiap sudut yang dapat dijangkau matanya.

Gama hancur, melihat Jales seperti saat ini membuatnya kesakitan sendiri. Satu yang pasti, kebahagiaan Gama tak ubahnya terenggut tiba-tiba.

Gama meraba dadanya, ngilu. Sangat nyeri hingga Gama bingung mengatasinya.

Rasanya Gama ingin meraung, berlari ke arah Jales dan segera membawanya pergi untuk diobati. Namun ... Gama tidak berdaya, senjata api yang mengacung ke kening Jales membuatnya bahkan langsung ingin menyerahkan diri, asal Jales selamat, Gama rela mengalah, sungguh!

"Hai!" Cowok yang menodongkan pistol ke kepala Jales melambaikan tangan dengan senyum ceria. "Inget gue?"

Gama diam, tidak perlu dijawab pun, dia pasti tahu kalau Gama tidak mungkin melupakan wajahnya. Cowok itu, dia yang waktu itu datang membawa video ke hadapan Gama.

"Lo yang ngirim dia?" Gama bahkan tidak mampu berteriak, dia bertanya dengan suara rendah takut menyinggung orang di depannya, khawatir itu berdampak pada Jales.

"Oh ... dia? Iya, cuma buat konfirmasi kalo cewek ini bisa digunakan jadi alat untuk mengancam kamu." Seakan sudah meraih kemenangan, pria paruh baya di hadapannya terlihat tidak punya sedikit pun kekhawatiran.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang