Chapter 60; Don't Stop

2.4K 351 433
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Rasanya kaga mau mengubah kebiasaan lee, udate dini hari itu enak. Terima kasih untuk komentar kalian yang terus tembus dari prediksi. Hebat lho serius, bikin candu lee.

307 for next? Ini 1000 kata kok gais, seriusan gue.

Tidak ada teori toh, ini tidak memusingkan toh. Makan dulu biar nggak mual, haha. Entar mag kambuh gara-gara gak enak makan, jangan salahin gue ya Lee, sok banget gak sih bahasa gue.

🤪🤪🤪 

***

Bangsat!!! Siapa yang berani berbuat gini sama cewek gue!!!" Gama menendang pintu hingga engselnya rusak seketika.

Gama meninju tembok untuk meluapkan emosinya, langkah yang biasa Gama ambil supaya logikanya yang terhambat sentimen berjalan dengan benar lagi.

"Jalesveva Bhayangkara!!!" Saat darah mulai mengalir di telapak tangannya, baru Gama berjalan cepat keluar rumah.

***

"Lalu, bagaimana kalau harapan itu palsu? Bahagia yang dinantikan mungkin tidak akan pernah datang, karena Tuhan sedang menjadikan kamu sebagai hukuman untuk pendosa lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu, bagaimana kalau harapan itu palsu? Bahagia yang dinantikan mungkin tidak akan pernah datang, karena Tuhan sedang menjadikan kamu sebagai hukuman untuk pendosa lainnya."

__My Favorite Gama__

***

Kembali lagi, terlalu banyak yang bisa dicurigai bagi Gama. Dari satu malam ke malam yang lain, hingga sudah tiga hari lewat dari hilangnya Jales, Gama kalang kabut bukan main memikirkan sebab darah Jales menetes ke lantai.

Bahkan waktu itu, Gama langsung memanggil Fatimah untuk segera memeriksa apakah darah itu benar milik Jales, hanya untuk menenangkan diri. Nyatanya, itu memang darah Jales, bukannya tenang Gama malah semakin ketakutan.

Bagaimana kalau luka itu tidak segera diobati, bagaimana kalau Jales menangis dan Gama tidak di sampingnya untuk setidaknya mengusap air mata gadis itu? Bagaimana kalau Jales terluka parah? Terlalu menakutkan untuk dibayangkan.

"Gue udah cek rumah sakit, puskesmas, tempat dokter praktek pribadi, tapi ...." Imam menggeleng, wajahnya terlihat lelah, daripada anggota gerombolan yang lain, dirinya yang paling semangat mencari Jales.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang