Bet and revenge

1.3K 82 19
                                    

"Yakin bisa sendiri?"
"Iya, sayang. Nanti biar aku yang mengurusnya. Kau masih sibuk kan?"tanya Seokjin pada kekasih nya, Namjoon.
"Iya. Masih ada beberapa tugas tapi sudah hampir selesai"
"Ya sudah, kalau sudah selesai kau bisa menyusul ke cafe"
"Tolong katakan pada ibu kalau aku akan sedikit terlambat"
"Pasti. Aku pergi sekarang ya?"

Namjoon mengangguk, mengecup kening sang kekasih singkat lalu tersenyum dengan sangat manis kala kekasih nya yang berjalan menjauh itu menoleh untuk sekedar melambaikan tangan nya.

"Gemas?"

Namjoon menoleh ke arah kiri nya, mendapati sang teman lalu mendecih.

"Menjijikan iya"balas Namjoon dengan raut wajah yang datar.
"Jangan pura-pura lagi, aku bisa lihat kau mulai mencintai nya"
"Yoon, kau bisa melihat perubahan ku setelah motor Hoseok ada di tangan ku nanti"
"Tega sekali menjadikan gadis secantik Seokjin sebagai taruhan"
"Salahkan Hoseok, dia yang memilih target nya"balas Namjoon lalu kembali masuk ke dalam kelas kosong nya.
.
.
.
Seokjin masuk ke dalam cafe yang cukup ramai lalu segera mengambil posisi sebagai kasir.

"Selamat siang, bu"sapa Seokjin.
"Oh menantu ku. Dimana Namjoon?"tanya nyonya Kim.
"Masih ada tugas sedikit, bu. Nanti menyusul katanya"jawab Seokjin.

Nyonya Kim tersenyum lembut kala gadis yang sudah menjadi kekasih sang putra selama setengah tahun itu melayani pelanggan dengan senyum cantik nya. Seokjin baik sekali. Beberapa bulan ini, gadis itu sering membantu nyonya Kim menjaga cafe setelah pegawai nya memgambil cuti hamil.

"Ibu buatkan minum dulu ya, Jin?"tawar nyonya Kim.
"Tidak usah repot, bu. Nanti Jin ambil sendiri"jawab Seokjin yang sudah mulai sibuk dengan para pelanggan.

Kling

Lonceng pintu cafe kembali berbunyi. Kali ini yang datang sepupu Namjoon, Kim Taehyung.

"Siang, Jinjin"sapa Taehyung.
"Siang, Tae"
"Cantik sekali. Tidak bosan setiap hari cantik?"goda Taehyung.
"Kau tidak bosan memandang ku terus?"balas Seokjin yang membuat beberapa pelanggan ikut terkekeh.
"Mana bisa bosan kalau cantik nya begitu"
"Jangan di ganggu, calon menantu bibi sedang sibuk"ingat nyonya Kim sembari memukul pundak Taehyung main-main.
"Kan belum jadi menantu betulan, siapa tau suami nya besok malah aku. Bagaimana, bi?"
"Bibi sih mau nya Seokjin jadi menantu bibi"
"Taehyung juga mau nya Seokjin jadi istri nya Tae"
"Yang di rebutkan maunya dengan ku, maaf ya semua"balas Namjoon yang entah datang dari mana, tiba-tiba sudah ada di sebelah Seokjin sembari merangkul pundak sempit itu.

Yang sejak tadi di perebutkan hanya terkekeh malu dengan wajah yang merona. Tidak ada yang dengar saja kalau sekarang jantung nya berdebar begitu keras karna percakapan baru saja.

"Kalian berdua cepat bantu yang lain karna ibu dan Seokjin akan bersantai sekarang"titah nyonya Kim sebelum membawa Seokjin menuju ruang kerja.
"Aku di anak tiri kan"keluh Namjoon.
"Aku sih malah senang kalau ibu dan calon istriku akur begitu"ujar Taehyung.

Namjoon mendecih pelan lalu segera meraih apron yang tadi sempat di pakai oleh Seokjin. Diam-diam Taehyung memperhatikan tingkah laku Namjoon, sedikit menaruh curiga pada sepupu nya itu namun segera ia tepis karna ia pikir ia terlalu berlebihan.
.
.
.
"Sudah sampai~"seru Seokjin dengan suara ceria nya.

Namjoon tersenyum tipis. Seokjin ini gadis yang aneh menurutnya. Gadis mana yang lebih memilih di bonceng sepeda daripada mobil? Yang selalu ingin memasak untuk di makan berdua daripada makan di resto mewah?

"Kenyang, sayang?"tanya Namjoon.
"Iya, kenyang sekali"
"Masakan mu enak, terima kasih ya"
"Sama-sama, Namjoon. Besok ingin ku masakkan apa?"
"Apa saja asal Seokjin yang masak, pasti aku makan"
"Eumm bulgogi ya? Aku juga mau goreng tempura dan nugget. Buah nya anggur dan jeruk ya?"
"Boleh, sayang. Apa saja"

BTS fanfic 😍Where stories live. Discover now