You - Namjin

1.4K 113 4
                                    

Namjoon masih sibuk menyelesaikan berkas yang harus segera ia serahkan pada atasan nya kala seseorang mengetuk pintu ruangan nya.

"Masuk"

Ceklek

"Makan siang datang~ Makan sekarang juga atau jangan pernah memakan masakan ku lagi~"

Namjoon terkekeh, kekasih nya baru saja masuk ke dalam ruangan nya diiringi nyanyian karangan si gadis yang sudah sering ia dengar itu. Sebenarnya Namjoon juga sering menggumam lagu itu tanpa sadar. Addicted to that song.

"Memang kau sudah makan?"tanya Namjoon, berkas nya ia letakkan di pinggir meja nya.
"Sudah, aku harus punya tenaga ekstra jika mau memaksa mu makan"
"Aku tidak sesusah itu, Kim Seokjin"
"Lupa dengan jati dirimu, Kim Namjoon?"
"Tidak, hanya menolak ingat saja"
"Ck, sudah kemari. Kau harus makan, lupa dengan perut mu?"omel Seokjin.
"Iya, sayang iya. Ini makan sekarang"balas Namjoon sembari mendekat pada sang kekasih yang sudah sibuk menata beberapa tempat makan di atas meja kecil di ruangan Namjoon.
"Masak apa hari ini?"tanya Namjoon.
"Capcay kesukaan Kim Namjoon, tempura kesukaan Kim Namjoon, bulgogi kesukaan Kim Namjoon, bonus semangka kesukaan Kim Namjoon"jawab Seokjin dengan wajah menggemaskan nya.
"Jangan lupa. Di masak oleh Kim Seokjin kesukaan Kim Namjoon"canda Namjoon.

Seokjin tersenyum malu lalu menggigit jemari panjang Namjoon yang sudah ia genggam sebelumnya.

"Auw!! Sayang, sakit"
"Tidak suka?"tanya Seokjin.
"Mana mungkin, gigit lagi, yang banyak"

Kini tawa Seokjin lah yang meledak. Gadis itu bahkan memukul lengan Namjoon beberapa kali. Dan itu selalu berhasil mengulas senyum di wajah tampan Namjoon. Kebahagiaan Seokjin adalah tujuan nya.

"Hari ini lembur?"tanya Seokjin.
"Tidak. Aku mau jalan-jalan dengan kekasih ku saja"
"Oh ya ampun, kau sudah punya kekasih?"tanya Seokjin dengan wajah yang ia buat terkejut.
"Maaf, tapi iya"jawab Namjoon santai sembari makan.
"Pasti baik, perhatian dan sangat cantik kan? Beruntung sekali kau ini"ujar Seokjin.
"Dia juga bawel dan sering merengek. Kadang juga menyebalkan dan mudah menangis"balas Namjoon.
"Jadi dia menyebalkan?! Tidak suka?!"seru Seokjin dengan wajah kesal nya.

Namjoon tersenyum lalu mengecup pelipis Seokjin dengan cepat.

"Salah, justru aku sangat mencintai nya karna itu. Dia itu tidak sempurna tapi aku sangat cinta"jawab Namjoon.
"Dasar perayu ulung!"
"Saranghae, Kim Seokjin"
.
.
.
Seokjin tersenyum sangat lebar saat bertemu dengan kedua orang tua Namjoon, ia sedang bertamu karna Namjoon demam sejak kemarin.

"Calon menantu kesayangan ku"sapa nyonya Kim riang.
"Ibu~"
"Masih malu saja, Jin? Biasakan"canda tuan Kim.
"Tetap malu, ayah"
"Hihhh kau ini, menggemaskan sekali"gemas nyonya Kim sembari mencubit pipi kiri Seokjin.
"Naiklah, Namjoon baru saja selesai mandi sepertinya"titah tuan Kim.
"Seokjin naik ya, yah, bu"pamit Seokjin.

Tok tok tok

"Joon, aku masuk ya?"
"Iya, sayang"

Ceklek

"Hai~"sapa Seokjin ceria.
"Ah, kebahagiaan ku datang. Aku sembuh sekarang"gombal Namjoon.
"Sudah sehat benar? Ini pasti karna kehujanan kemarin ya?"selidik Seokjin.
"Kapan aku kehujanan?"tanya Namjoon pura-pura lupa.
"Saat kau menjemput ku di rumah Jimin! Kau kehujanan kan? Lalu tidak mau ganti baju karna asik bermain dengan Kookie!"omel Seokjin.
"Keponakan mu lucu sekali"
"Itu bukan sebuah alasan. Ihh, aku membenci mu!"Seokjin memukul lengan Namjoon gemas dengan wajah kesal dan bibir yang tak henti menggerutu.
"Sudah pernah dengar seseorang mengatai mu menggemaskan?"tanya Namjoon.
"Sering. Tadi ibu juga bilang begitu"
"Berarti semua orang tidak buta, kau benar-benar menggemaskan dan aku sangat mencintai mu"

BTS fanfic 😍حيث تعيش القصص. اكتشف الآن