Family - Vmin

1.8K 128 4
                                    

Jimin sudah cantik di minggu pagi ini, sudah mandi, memasak sarapan, membersihkan rumah bahkan ia juga sudah menyiram tanaman di halaman rumah depan dan belakang. Semua nya sudah selesai, ah tidak, ada satu yang masih harus di kerjakan oleh si cantik.

Tubuh mungil itu kembali naik ke atas ranjang, berbaring tengkurap di sebelah suami nya lalu mulai memainkan jari nya pada wajah tanpa cela itu.

"Sayang~ ayo bangun, sudah hampir siang"bisik Jimin.
"Eunghhh, aku eungh iya sudah nanti kita eungh mandi makan"

Jimin terkekeh, selalu seperti ini. Suami nya selalu saja mengigau jika ia bangunkan, lucu sekali. Pagi Jimin selalu penuh tawa selama hampir setahun ini berkat celotehan suami tampan nya.

"Sayang~~~~"
"Ji~"
"Iya, Tae~"
"Eung? Sudah bangun?"tanya Taehyung.
"Sudah, sekarang ayo bangun. Sudah hampir siang. Mandi lalu sarapan ya?"
"Aku pusing"keluh Taehyung.
"Pusing? Sejak kapan?"tanya Jimin dengan wajah panik nya, jari mungilnya memijit kepala Taehyung pelan.
"Semalam tapi langsung hilang karna aku tidur"terang Taehyung.
"Lalu sekarang mau bagaimana? Ke dokter?"tawar Jimin.
"Tidak, aku mandi saja lalu sarapan"
"Baiklah. Setelah itu istirahat lagi saja ya? Besok libur saja"saran Jimin.
"Eumm"jawab Taehyung, sebagai owner dari beberapa cafe, ia memang sibuk mengecek cafe satu dan yang lain nya.

Jimin memeluk tubuh suami nya, menyandarkan kepala nya pada dada Taehyung, mendongak menatap wajah suami nya yang memang terlihat sedikit pucat. Jemari mungil nya terangkat mengusap rambut Taehyung lalu berakhir dengan cubitan lembut pada hidung mancung Taehyung.

"Kenapa kau tampan sekali? Aku jadi tidak rela jika banyak orang yang melihat nya"canda Jimin.

Mau tak mau Taehyung membuka mata nya, terkekeh saat mendapati wajah menggemaskan Jimin tepat di depan wajah nya.

Cupp

"Morning kiss ku"ucap Taehyung setelah berhasil mengecup bibir tebal Jimin.
"Cepat mandi~"rengek Jimin.
"Aigoo, kenapa kau cantik sekali? Kenapa kau menggemaskan sekali? Aku jadi tidak rela jika banyak orang melihat nya"goda Taehyung menirukan suara Jimin.
"Ish, menyebalkan"

Jimin berguling, merebahkan diri nya di sebelah Taehyung dengan jarak yang memisahkan mereka. Merajuk. Taehyung bangkit, mengecup seluruh wajah Jimin sebelum beranjak memasuki kamar mandi dengan kedua alis yang sengaja ia mainkan karna Jimin memandang nya hingga masuk sempurna ke dalam kamar mandi.
.
.
.
"Hooeeekkkk!!! Hoooooeeeeekk!!"

Jimin menyalakan kran wastafel secepat mungkin. Jika kalian berpikir Jimin yang sedang memuntahkan isi perutnya maka kalian salah, karna suami Jimin lah yang kini menunduk di depan wastafel hingga merasa semua isi perut nya terkuras habis.

"Ke dokter saja ya?"bujuk Jimin.
"Aku tidak apa, sayang. Hanya butuh istirahat"
"Tapi ini sudah ketiga kali nya, aku yakin jika hanya air yang kau keluarkan sejak tadi"omel Jimin.

Taehyung menegakkan tubuh nya dengan sedikit terhuyung setelah selesai membersihkan kekacauan nya. Mencuri kecupan pada bibir nya istri nya lalu tersenyum teduh.

"Aku hanya butuh pelukan mu, besok aku pasti sembuh"ujar Taehyung meyakinkan.
"Tapi kan-"
"Sayang, ku mohon. Jangan dokter ya?"
"Kita bisa minta tolong Jin eonnie, bagaimana?"

Taehyung mengerang kesal karna ia yakin jika kakak kandung nya itu akan bersikeras menyuntik nya nanti. Tidak, tidak, Taehyung menolak itu.

"Jangan berani-berani menelpon noona, aku akan mengurung mu seharian jika kau berani melakukan itu"ancam Taehyung.
"Mengurung ku seharian? Kau saja lemas begini"ucap Jimin remeh.
"Ji, aku memang tidak enak badan tapi aku masih mampu meniduri mu, membuat mu mendesah sampai pagi pun aku sanggup"

BTS fanfic 😍Où les histoires vivent. Découvrez maintenant