Hidden - Kookmin

2K 140 2
                                    

"Bagaimana jika aku melamarnya dengan cara yang romantis?"tanya Jungkook pada Jimin yang masih sibuk dengan makan siangnya di kantin kantor mereka.
"Romantis bagaimana?"
"Ya romantis. Ada ide?"
"Ajak saja makan makan malam lalu kau lamar disana. Makan malam romantis ya, ingat"saran Jimin.

Mata Jungkook berbinar lalu menggenggam jemari mungil Jimin dengan penuh semangat.

"Bagaimana bisa kau memiliki ide cemerlang seperti ini? Kau benar-benar penolong ku, Jimin"ujar Jungkook penuh semangat.
"Lakukan dengan baik kali ini, Kookie-ya. Jangan gagal lagi ya?"
"Eum, kemarin gagal karna aku lupa membawa cincin nya"
"Aku tau, jadi sekarang kau harus teliti"ingat Jimin yang sudah menyelesaikan makan siangnya.
"Aku beruntung memiliki mu sebagai sahabat yang sudah bersamaku lebih dari setengah usia ku sendiri. Aku menyayangi mu, Jimin-ah"ucap Jungkook tiba-tiba.

Jimin tersenyum manis, sangat manis hingga matanya membentuk garis bulan sabit yang kian menambah cantiknya.

"Aku bahagia untukmu, Kookie"ucap Jimin tulus.
"Kemari"

Jimin menurut, ia mendekat dan segera masuk ke dalam pelukan hangat sang sahabat, mengusap punggung lebar yang selama ini selalu siap menjadi tameng nya saat Jimin terpuruk.

"Aku menyayangi mu, Kookie"bisik Jimin lirih.
"Eum, aku juga"
.
.
.
Jieun masih menangis sesenggukan meskipun acara lamaran mendadak yang Jungkook berikan padanya sudah berakhir setengah jam yang lalu. Jujur saja gadis itu tidak percaya jika kekasih nya akan memintanya secepat ini, di tahun kedua mereka bersama. Tentu saja Jieun bahagia, dia sangat mencintai Jungkook.

"Sudah, cantik. Kau seharusnya bahagia"canda Jimin.
"Jimin~~, terima kasih sudah membantu Jungkook menyiapkan semuanya"ucap Jieun seraya memeluk Jimin.
"Sama-sama. Kalian harus bahagia ya? Aku tidak mau dengar kalian bertengkar lalu kau meminta berpisah seperti saat kalian berkencan. Pernikahan itu hubungan yang sakral, mengerti?"nasehat Jimin.
"Eum~ aku menyayangi Jimin"ucap Jieun.
"Jimin juga menyayangi Jieun"balas Jimin dengan suara imutnya.

Jungkook yang sejak tadi duduk di depan kedua gadis cantik itu hanya tersenyum, namun ia segera bergabung dengan acara mari berpelukan keduanya.

"Aku juga menyayangi Jimin, sangat"tambah Jungkook lalu mengecup pelipis Jimin yang ada di antara Jungkook dan Jieun.
"Lalu aku?"protes Jieun.
"Aku mencintaimu, Jieun"ucap Jungkook lalu mengecup punggung tangan Jieun yang memeluk Jimin.
"Bisa kalian melepaskan pelukan ini? Kita sekarang menjadi tontonan banyak orang"pinta Jimin yang malu karna orang yang ada di cafe itu sedang menatap mereka dengan tatapan antara gemas dan penasaran.
"Jungkook"panggil Jieun.
"Ya, sayang?"
"Jangan lepaskan pelukan ini, ayo buat Jimin malu"ucap Jieun.
"Aku setuju"balas Jungkook.
"Ayo cium Jimin sampai Jimin marah"tambah Jieun.
"Siap laksanakan!"

Dan setelahnya hanya terdengar suara protes, kesal dan rengekan dari bibir tebal Jimin yang malu karna pasangan kekasih itu tak juga berhenti memberi kecupan pada wajah Jimin. Bahkan orang-orang di cafe itu pun memandang aneh pada mereka bertiga.

"Hei, kalian berdua. Bisa lepaskan cantik ku? Wajahnya sudah berantakan sekali"

Jungkook dan Jieun berhenti lalu melepas pelukan mereka pada Jimin yang sudah berpindah duduk di samping namja yang baru saja datang itu.

"Tae, lindungi aku"rengek Jimin.

Namja bernama Taehyung itu merangkul pundak sempit sang gadis lalu mengusap kepala Jimin yang menyembunyikan wajahnya di depan dada Taehyung.

"Yang punya sudah datang"olok Jieun.
"Aku bukan peliharaan!"omel Jimin dengan suara yang teredam baju Taehyung.
"Sok manja"tambah Jieun.
"Aku tidak~"
"Dia hanya ingin di peluk saja, cari alasan"cibir Jieun dengan wajah jahilnya.

BTS fanfic 😍Where stories live. Discover now