Hei - Taegi

1.2K 91 3
                                    

Kling

Seokjin menoleh kala mendengar lonceng pintu cafe nya berbunyi, niat menyambut tamu nya hilang kala mendapati adiknya lah yang datang. Ia kembali duduk, diikuti sang adik yang memilih untuk duduk di hadapan nya.

"Mau apa kau kemari, Kim?"tanya Seokjin.
"Noona lupa jika noona juga Kim?"goda Taehyung.
"Tapi Kim nya dia dapat dariku"cletuk Namjoon, suami Seokjin yang baru saja keluar dari dapur. Tangannya memberikan secangkir teh hangat pada sang istri.
"Terima kasih, sayang"ucap Seokjin.
"Ah, hyung. Mengganggu quality time kami"omel Taehyung.

Tak

Taehyung mengaduh saat kepalanya bersentuhan dengan kipas lipat milik Seokjin, di pukul ternyata.

"Quality time seperti apa yang kau maksud?"sindir Seokjin kesal.
"Hyung, noona ku ini semakin cantik saat marah. Benar kan?"tanya Taehyung pada Namjoon.
"Tidak"

Seokjin dan Taehyung menatap Namjoon dengan tatapan tak percaya nya.

"Kau bilang apa?"tanya Seokjin kesal.
"Seokjin ku itu selalu cantik, apapun yang dia lakukan. Emosi apapun yang sedang menguasai nya. Dia selalu terlihat cantik"terang Namjoon lalu mencium pucuk kepala istrinya yang duduk di hadapan Taehyung.
"Budak cinta"olok Taehyung dengan wajah jengah.
"Itu karna kau tidak punya kekasih"balas Namjoon yang mampu membungkam seorang Kim Taehyung.

Seokjin tertawa, ia membenarkan kata-kata suami nya sembari menunjuk wajah tertekuk sang adik.

"Pergi sana, cari kekasih atau kesibukan lain"usir Seokjin di sela tawa nya.
"Jahat sekali noona ku"keluh Taehyung.
"Kuliah bagaimana, Tae?"tanya Namjoon.
"Tinggal skripsi, hyung. Aku butuh istirahat sebentar"

Kling

Taehyung menoleh. Aneh. Baru kali ini Taehyung merasa tertarik dengan siapa yang masuk ke dalam cafe, dan benar saja. Perhatian seorang Kim Taehyung tersedot habis pada sosok mungil yang baru saja duduk di bangku paling sudut.

Matanya tajam namun indah, senyum nya sedikit namun cantik, tinggi nya minim tapi sangat cocok dengan tinggi nya. Dan jangan lupakan wajah mungil itu. Cantik. Sangat cantik.

"Oh my God"ucap Taehyung tanpa sadar.
"Kenapa?"tanya Seokjin penasaran.
"Wow sekali"
"Apanya?"tanya Seokjin semakin penasaran.
"Itu. Cantik sekali"tunjuk Taehyung menggunakan dagu nya.

Seokjin dan Namjoon menatap ke arah yang Taehyung tunjuk lalu tersenyum kala mendapati sosok cantik nan mungil yang sedang membaca buku setelah selesai memesan menu.

"Dekati saja, dia sudah sering kemari"usul Namjoon.
"Sayang, Taehyung itu tidak perlu di suruh pasti sudah bergerak. Iya kan, T-. Kemana dia?"tanya Seokjin saat tak mendapati adik nya.
"Sudah kesana setelah aku bicara tadi"jawab Namjoon sembari menunjuk Taehyung.
"Kurang ajar, aku kan belum selesai bica-"

Cupp

"Omelan mu itu manis sekali. Sudah. Nanti aku cium lagi"ancam Namjoon dengan wajah menggoda nya.
"Benarkah? Kalau begitu aku harus sering-sering mengomel"balas Seokjin.
.
.
.
"Hei"sapa Taehyung kaku.

Kaku. Taehyung mendapat tatapan aneh dari gadis cantik itu.

"Boleh duduk disini?"tanya Taehyung.
"Masih banyak meja yang kosong"
"Aku mau disini"
"Yasudah, aku yang pindah"balas gadis itu.
"Aku bukan mau kursi mu, aku mau duduk dengan mu"

Hening. Gadis itu menatap Taehyung dengan tatapan penuh kewaspadaan dan selidik. Taehyung heran, sepertinya wajah tampan nya ini tidak menyiratkan aura jahat. Iya kan? Iya! Lalu kenapa gadis itu seperti menaruh curiga padanya?

"Aku hanya ingin berkenalan saja. Aku adik pemilik cafe ini"terang Taehyung sebelum gadis itu menuduhnya yang tidak-tidak.
"Oh. Seokjin eonnie?"
"Iya. Nama ku Kim Taehyung"
"Yoongi. Min Yoongi"

Keduanya bersalaman, sebentar, hanya beberapa detik. Namun mampu menggetarkan hati Taehyung dengan hebat.

"Tidak jadi duduk?"pertanyaan Yoongi membuyarkan lamunan sesaat Taehyung.
"Ha? Oh! Iya, jadi"

Hening. Tidak ada lagi pembicaraan karna Taehyung si tukang bicara itu untuk pertama kalinya mati kutu di hadapan seorang gadis yang ia akui sangat mempesona hanya dengan sosok nya yang duduk, sibuk membaca dengan rambut sebahu di gerai. Dan yang menambah pesona Yoongi itu paparan sinar matahari yang masuk menembus kaca. Sungguh. Cantik sekali. Kulit seputih salju itu semakin terlihat bersinar.

"Kenapa? Ada yang aneh?"tanya Yoongi, lagi-lagi menyadarkan lamunan Taehyung.
"Huh? Tidak. Kau tidak aneh, aku yang aneh"jawab Taehyung.
"Maksud mu?"
"Iya, aku aneh. Bisa-bisa nya jatuh hati padamu saat melihat mu masuk ke dalam cafe tadi. Kau itu, cantik sekali"terang Taehyung tanpa sadar.

Blush

Yoongi bisa merasakan pipi nya memanas akibat perkataan dari Taehyung baru saja. Demi apapun, dia sudah berkali-kali mendengar pujian setiap bertemu orang baru, namun pujian biasa dari Taehyung lah yang mampu membuat nya malu. Apa mungkin karna terkesan mendadak? Atau karna Yoongi memang suka di bilang cantik? Ah, atau karna Yoongi juga merasa tertarik pada namja tampan di hadapan nya ini?

"Oh my God"lirih Taehyung.
"Ada apa lagi?"tanya Yoongi penasaran.
"Kau semakin cantik dengan pipi yang merona"

Sial!  - MYG.

"Yoongi-ssi"
"Ya?"
"Dimana rumahmu?"tanya Taehyung.

Dia ini random sekali - MYG.

"Gang seberang jalan ini"jawab Yoongi.
"Dimana kau bersekolah?"
"Seoul National University"jawab Yoongi.
"Oh wow, anak pandai. Jurusan?"
"Arts and humanities"
"Luar biasa. Eum umur berapa?"
"Terima kasih. 22 tahun"
"Aku lebih tua! Ayo gunakan bahasa santai"

Yoongi sedikit banyak mulai paham jika namja di depannya ini sedikit random, gadis itu hanya mengikuti saja alurnya karna ia merasa Taehyung lucu.

"Tapi-"
"Ayolah, supaya lebih santai"
"Baiklah"sahut Yoongi.
"Asik. Ah, lalu kau berapa bersaudara?"
"Ha?"
"Kau suka makan apa? Sering kemari? Suka kopi?"

Yoongi menatap Taehyung dengan geli.

Dia tidak sedikit random. Dia sangat random - MYG.

"Yoongi?"
"Ya? Oh, aku 2 bersaudara. Aku memiliki 1 kakak. Aku suka makan apa saja, asal tidak basi. Aku sering kemari, aku sudah kenal baik dengan Seokjin eonnie. Aku sangat suka kopi"jawab Yoongi dengan sabar.

Taehyung kembali berdecak kagum saat melihat senyum Yoongi di akhir kalimatnya, di tambah lagi Yoongi yang bersedia menjawab semua pertanyaan nya dengan sabar.

"Satu lagi ya?"pinta Taehyung.
"Apa?"
"Sudah memiliki kekasih?"

Yoongi menatap Taehyung dengan tatapan lembut nya lalu menggeleng.

"Terima kasih, Tuhan"
"Kenapa terima kasih?"tanya Yoongi.
"Aku suka padamu. Mau mendekati mu. Boleh?"

Diam. Yoongi terpaku. Namja di depannya ini susah di tebak. Tapi lucu. Tapi dia suka.

"Aku kan tidak mengenal mu"jawab Yoongi bermaksud menggoda.
"Kalau begitu ehemm ehemm. Kenalkan nama ku Kim Taehyung. Bekerja di Kim corp sebagai CEO. Aku tidak bermaksud sombong. Aku 25 tahun. Aku anak bungsu, kau tau kan aku adik Seokjin noona? Aku suka makan apa saja tapi aku alergi udang. Aku tidak bisa minum kopi tapi aku bisa membuat kopi enak untuk mu nanti. Dan aku jug-"
"Tae, Tae, Tae, sudah"potong Yoongi saat namja Kim itu hendak meneruskan pengenalan dirinya.
"Hehehe, maaf ya. Terlalu panjang?"
"Tidak juga"
"Kita bisa saling mengenal nanti. Inti nya sekarang, aku akan mendekati mu mulai sekarang. Jadi siap-siap aku usik setiap hari ya? Jadi boleh?"

Yoongi tertawa dan entah untuk yang keberapa kalinya Taehyung terpesona pada gadis Min itu.

"Boleh"




END

BTS fanfic 😍Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu