Us - Namjin ver

1.6K 113 6
                                    

"Kita akhiri saja"
"Huh?"
"Kita akhiri saja, oppa sama sekali tidak serius dengan ku"
"Jin-ah, bukan begitu"
"7 tahun, oppa. Tidak bosan dengan terus mengantar jemput ku saja? Tidak ingin berada di satu rumah yang sama denganku?"

Namjoon terdiam, apa yang ibu nya takutkan selama ini menjadi nyata. Dan seorang Kim Namjoon masih tak mempercayai nya. Kekasih nya yang cantik, yang baik, yang sabar akhirnya berada pada satu titik dimana ia lelah menunggu. Semua salah Namjoon, namja itu juga mengakui nya.

"Sayang, ku mohon jangan akhiri semuanya. Tolong"pinta Namjoon.
"Kita butuh waktu sendiri. Mungkin dengan ini kita bisa saling menyadari apa yang kita inginkan sebenarnya"jawab Seokjin.
"Jangan tinggalkan aku"pinta Namjoon lagi.
"Apa oppa benar-benar takut kehilangan ku? Atau takut jika tak memiliki seseorang yang oppa sebut teman?"
"Kau bukan teman ku"
"Siapa yang tau selama ini oppa menganggap aku apa"

Flashback end

"Bagaimana, oppa? Sudah bicara dengan Jinnie?"

Namjoon menatap Hoseok, adik semata wayang nya yang sangat mengkhawatirkan hubungan nya dengan Seokjin.

"Pesan ku belum juga di balas"jawab Namjoon.

Hoseok berjalan mendekati Namjoon lalu menyodorkan secangkir coklat hangat pada sang kakak.

"Minum dulu, tenang. Jangan berpikir yang buruk-buruk"ingat Hoseok.

Namjoon sedikit terkekeh kala mendengar wejangan sang adik. Dilihat dari sisi manapun, seharusnya ia yang memberi wejangan-wejangan bagi sang adik yang baru menikah setengah tahun lalu. Tapi nyata nya sekarang? Ia yang di nasihati karna hei! Apa yang bisa Namjoon nasehatkan jika dirinya sendiri belum menikah? Ah, Namjoon jadi kembali teringat Seokjin. Kekasihnya itu ingin sekali menikah muda. Tapi selama ini Namjoon hanya mengangguk dan membubuhkan kecupan pada pucuk kepala gadisnya itu tanpa kepastian yang jelas.

Kalau dipikir-pikir, miris sekali hidup Seokjin itu. Sudah di pacari selama 7 tahun tapi tidak ada kepastian. Belum pernah merasakan pergi berlibur dengan Namjoon hanya berdua karna orang tua Seokjin yang tak mengijinkan anak gadisnya di bawa pergi. Hubungan mereka itu monoton sekali, seperti anak SD yang baru mengenal cinta. Namjoon terlalu sibuk dengan pekerjaan sedangkan Seokjin terlalu sibuk menata perasaan. Jadi siapa yang kasihan disini?

"Oppa! Sudah ku bilang jangan melamun! Oppa pasti berpikir hal jelek kan?"tuduh Hoseok.
"Tidak"
"Pembohong"
"Tidak, Seok-ah"

Hoseok hanya mengankat bahunya, yeoja itu segera duduk lalu menyalakan televisi sebelum kakak nya menguasai remote nya.

"Dimana Taehyung?"tanya Namjoon.
"Mencari nafkah untuk istri tercinta nya ini"jawab Hoseok dengan penuh percaya diri.

Namjoon tertawa melihat tingkah adiknya yang semakin hari terlihat semakin percaya diri macam suami nya.

Drrt drrt drrt

Everything 💜
Bisa. Dimana, oppa?
Cafe biasa?

Namjoon mau tak mau tersenyum kala pesan nya di balas Seokjin setelah seminggu ini tak di indahkan sama sekali.

"Mau kemana?"tanya Hoseok saat melihat kakak nya beranjak.
"Menemui kesayangan ku"
"Jinnie?! Sungguh? Cepat, cepat, sebelum si Ken itu menculik Jinnie ku!"seru Hoseok.

Mendengar nama Ken saja sudah mampu menimbulkan dengusan kesal dari Namjoon. Ken itu namja yang bersedia menerima Seokjin jika Namjoon hanya menggantung hubungan mereka. Dan si Ken itu mengatakan semuanya di depan Namjoon. Hebat sekali, bukan?
.
.
.
Seokjin terkejut kala Namjoon segera memeluk nya sesaat setelah ia datang ke cafe yang mereka janjikan.

"Sayang, aku merindukan mu. Sungguh"bisik Namjoon.

Hati Seokjin menghangat, karna pelukan Namjoon, karna ucapan Namjoon.

"Ku mohon, tolong jangan tinggalkan aku"pinta Namjoon.
"Oppa"

Namjoon menuntun kekasih cantiknya itu untuk duduk di sofa yang tersedia, ia lalu bersimpuh di depan Seokjin dengan kedua tangan yang menggenggam jemari Seokjin di atas paha sang gadis.

"Aku sangat mencintai mu"ungkap Namjoon.
"Iya, aku tau"

Namjoon menunduk, mengecup jemari lentik Seokjin beberapa kali. Ia rindu, sungguh. Tatapan para pengunjung lain pun tak mampu memunculkan rasa malunya. Ia hanya tidak ingin gadis nya ini pergi darinya.

"Oppa, ayo duduk. Jangan seperti ini"bisik Seokjin.
"Tidak. Aku tidak akan duduk sebelum kau mau menikah denganku"

Hening.

Seokjin tau jika Namjoon sudah meminta nya pada sang ayah jauh-jauh hari. Namun ayah nya baru menceritakan semuanya saat keduanya sedang bermasalah kemarin. Inti nya disini adalah, Namjoon melamar Seokjin namun baru melalui ayah Seokjin. Sedangkan Seokjin mengira Namjoon tidak pernah serius padanya. Seokjin jadi malu sendiri.

"Sayang? Kenapa tidak di jawab? Tidak mau?"desak Namjoon.
"Siapa bilang aku tidak mau?"tanya Seokjin.

Namjoon mendongak, senyum hangat nan cantik itu menyambutnya. Seokjin menatapnya sebentar sebelum menganggukkan kepalanya mantab.

"Sungguh? Kau yakin?"tanya Namjoon lagi.
"Iya, oppa"
"Yuhuuuuuu!!! Aku akan menikah! Yuuuuhuuuuuuu!!"

Seokjin memukul punggung Namjoon keras kala kekasih nya itu berteriak keras setelah memeluk nya erat.

"Kau sudah mau ya? Tidak boleh lari atau berubah pikiran. Aku akan mengikuti kemana pun kau pergi agar si Ken itu tidak menggoda mu"celoteh Namjoon yang di jawab tawa Seokjin.
"Memang oppa pikir aku mau dengan Ken?"
"Kalian kan dekat"
"Lalu kalau dekat, aku pasti mau?"
"Tidak ya?"tanya Namjoon.
"Aku lebih mencintai producer handal ini, yang memiliki kekuatan tangan ajaib serta suara yang sangat jelek saat bernyanyi"ucap Seokjin.
"Aku tidak tau ini pujian atau hinaan, apa aku harus kesal atau senang. Yang jelas aku bersyukur kau memilih ku"

Seokjin kembali tertawa. Namja nya ini benar-benar lucu saat ini. Saat cemburu.

"Seandainya aku menyerah, kau akan menikah dengan Ken?"tanya Namjoon lagi, masih ingin memastikan.
"Tidak"
"Lalu? Mencari namja lain?"
"Tidak juga"
"Huh?"
"Aku akan melakukan segala cara agar Kim Namjoon menikahi ku. Bagaimana pun caranya. Kalau perlu aku akan menculik mu lalu memaksa mu atau menghancurkan semua isi studio mu agar kau minta ganti rugi, dan aku akan dengan senang hati menawarkan diri sebagai gantinya"
"Waow, ekstrim sekali"
"Kau tau aku kan?"
"Sayang ku ini berhati lembut. Aku tau dia tidak akan jahat. Karna tanpa dia melakukan semua itu, aku pasti melamarnya lebih dulu"
"Ah benarkah?"tanya Seokjin dengan suara imutnya.
"Tahan, tahan. Jadikan dia istrimu lebih dulu, Kim Namjoon"ucap Namjoon pada dirinya sendiri.

Seokjin melepas pelukannya pada Namjoon lalu menangkup wajah tampan yang terlihat lelah itu. Mengusap nya penuh sayang lalu mendaratkan sebuah kecupan pada hidung mancung milik Namjoon.

"Hadiah karna sudah berani melamar ku pada ayah. Aku mencintaimu"ucap Seokjin.
"Terima kasih karna bersedia selalu sabar dan menerima ku apa adanya. Ayo menikah, hidup bersama, membangun keluarga impian kita. Aku juga sangat mencintai mu, Kim Seokjin"balas Namjoon.




END

BTS fanfic 😍Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora