Patient Love - Namjin

2.7K 177 0
                                    

Namjoon meletakkan ponselnya ke atas meja kafetaria kantornya dengan sedikit kasar, baru saja ia berdebar kecil melalui telpon dengan ayahnya tentang perjodohan. Lagi. Dan lagi.

Ini bukan tentang Namjoon yang membangkang atau tak mau menuruti orang tuanya, ini tentang ayahnya yang selalu ingin memaksanya menikahi salah satu anak koleganya agar perusahaan mereka yang sudah besar menjadi semakin lebih besar.

"Sudah, sayang. Jangan emosi, kau akan sakit kepala sampai susah tidur nanti. Sudah ya?"

Ini juga salah satu alasan kenapa Namjoon selalu menolak keinginan ayahnya. Gadis cantik di hadapannya ini adalah alasannya. Seokjin. Gadis yang sudah menemani nya selama 5 tahun terakhir, gadis baik, berhati lembut dan penuh sabar serta kasih sayang. Tidak ada lagi yang Namjoon butuhkan selain Seokjin. Ya. Hanya Seokjin.

"Kenapa kau diam saja? Kenapa tidak marah? Aku ini akan di jodohkan, Jin. Dijodohkan. Menikah dengan gadis lain"tanya Namjoon dengan sedikit emosi.
"Aku yakin selama kau masih mencintai ku, kau akan berjuang bersamaku"
"Jinnie-ya, kenapa kau bisa setenang ini?"tanya Namjoon lagi, kali ini dengan nada bicara yang lebih lembut.
"Akan ada jalan, Namjoon-ah. Percayalah"
"Jika aku memang harus menikahi gadis lain bagaimana?"pancing Namjoon.
"Apa saat itu kau masih mencintai ku?"Jin balik bertanya.
"Ya"
"Maka aku akan membiarkan kau berbakti pada orang tuamu, aku sudah lebih dari cukup dengan mendapatkan cintamu"
"Tidak bisa begitu, kita harus bersama"keluh Namjoon frustasi.

Seokjin meraih wajah Namjoon, menangkup wajah tampan itu dengan kedua tangan nya lalu membelai nya lembut.

"Kau tau jika aku anak yatim piatu kan? Aku hanya anak panti asuhan yang hanya memiliki ibu pengurus panti. Setidaknya ijinkan aku berbakti pada orang tuamu dengan melepasmu nanti"terang Seokjin masih dengan senyum cantiknya.
"Hhh, aku semakin ingin mempertahankan mu"ucap Namjoon lalu merengkuh tubuh ramping itu, tak peduli dengan pandangan rekan kerjanya, masa bodoh, dia sedang ingin memeluk kekasihnya.
"Jadi kau masih kuat berjuang denganku?"goda Seokjin.
"Tentu saja! Jangan remehkan aku!"

Seokjin terkekeh dalam pelukan Namjoon lalu mempererat pelukannya pada pinggang sang namja.

"Aku mencintai mu"bisik Seokjin.
"Love you more, babe"balas Namjoon.
.
.
.
"Apa yang harus eomma lakukan, Seokjin-ah? Eomma sangat ingin kalian menikah, tapi ayah Namjoon-"
"Eomma, aku tidak apa jika Namjoon menikah dengan gadis lain pilihan paman. Aku tidak akan menahan Namjoon atau menghancurkan pernikahan nya, eomma. Aku akan terima"
"Tidak, eomma hanya ingin Namjoon menikah denganmu"
"Namjoon tidak boleh mengecewakan ayahnya, eomma. Jangan"
"Tapi-"

Siang ini Seokjin yang baru saja mengurus pasiennya -dia adalah seorang perawat- di kejutkan dengan kedatangan ibu Namjoon secara tiba-tiba. Biasanya beliau akan mengabari Seokjin lebih dulu, tapi kali ini lain.

"Namjoon adalah anak tunggal, anak kebanggaan paman dan eomma serta harapan satu-satunya bagi keluarga. Jin paham jika akhirnya nanti kami tidak bersama, setidaknya Jin tau jika cinta Namjoon akan selalu milik Jin"

Nyonya Kim menangis, di peluknya tubuh gadis yang sudah ia kenal sejak masa SMA sang gadis. Tangan beliau mengusap rambut panjang Seokjin yang sudah ia gerai karna jam kerjanya telah usai itu.

"Jangan pernah menghilang, sekalipun kalian tidak bisa bersama, kau tetaplah anak gadis eomma. Mengerti?"
"Iya, eomma. Jin mengerti"
"Berjuanglah bersama Namjoon, sampai kalian merasa tidak ada lagi yang bisa kalian perjuangkan. Eomma akan selalu bersama kalian"

Seokjin hanya mengangguk, ia menangis. Terharu dengan perlakuan ibu Namjoon padanya. Kasih sayang yang beliau berikan benar-benar memberikan kebahagiaan bagi Seokjin, ia bisa merasakan kasih sayang seorang, ia merasa memiliki seorang ibu, ia bersyukur, ia bahagia.

BTS fanfic 😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang