Your eyes - Yoonjin

1.4K 91 2
                                    

Tolong di maklumi!
Disini penggambaran Yoongi aku buat lebih tinggi dari Seokjin ya? Biar bayangin nya sampe(?) apasih ya? Gitu lah pokoknya
Jangan protes ya? Tolong, soalnya kalo protes langsung blacklist 😂 sejahat itu aku 😂
Btw, selamat membaca para kesayangan ai 😘 borahae 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
Yoongi masih mencoba mengatur nafas nya yang tiba-tiba terasa sesak. Pagi ini, di hari pertama ia mengajar di sebuah universitas menggantikan ayah nya, ia harus mengalami hal ini. Tubuh nya terpaku dengan manik yang tak lepas dari sosok cantik di depan sana.

"Tidak mungkin. Ini tidak mungkin"gumam Yoongi lirih.

Kaki nya perlahan maju, menghampiri sosok yang berhasil menghancurkan konsentrasi Yoongi. Niat awal Yoongi hanya untuk membeli kopi tapi seperti sebuah takdir ia berhenti di depan toko bunga itu.

"Oh? Ada yang bisa saya bantu?"tanya gadis cantik berambut coklat madu dengan panjang sepinggang.
"Ya Tuhan, ini benar matanya. Aku sangat yakin, mata ini milik Jimin ku"racau Yoongi dengan wajah yang sudah basah dengan air mata.

Tanpa aba-aba, Yoongi membawa perempuan cantik tadi masuk ke dalam pelukannya, menangis dengan sangat menyakitkan hingga berhasil menghentikan si cantik untuk melepaskan pelukan mereka.

"Jimin ku, Jimin ku"racau Yoongi.

Beruntung pagi ini toko sedang sepi, para pegawai pun belum datang karna memang jadwal nya masih 1 jam lagi toko mereka buka.

"Aku yakin itu mata Jimin ku, binar nya benar-benar sama. Ya Tuhan, aku benar-benar rindu Jimin"gumam Yoongi sedih.

Bak tergerak hatinya, sosok cantik yang merasa iba mendengar tangisan Yoongi pun mengangkat tangan nya lalu menepuk punggung itu beberapa kali.

"Ssshhh, tenanglah, ssshhh"

Seperti mantra, Yoongi merasa dadanya tak lagi sesak dan tangis nya mereda. Pelukan yang semula sangat erat terlepas perlahan dengan Yoongi yang menatap tak percaya pada gadis di hadapan nya itu.

"Ma.. Maafkan saya, saya-"
"Tidak apa, saya yakin tuan memiliki alasan melakukan itu"
"Ah ya, saya Min Yoongi"
"Kim Seokjin imnida"
"Seokjin-ssi, tolong maafkan kelancangan saya. Sepertinya pikiran saya sedang kacau"jelas Yoongi.
"Tidak apa, Yoongi-ssi"

Seokjin masuk ke dalam sebuah ruangan lalu kembali lagi dengan sekotak tisu dan sebotol air mineral.

"Maaf kami memang belum buka jadi belum ada yang memasak air"sesal Seokjin.
"Ini sudah cukup, terima kasih"

Hening cukup lama, hingga akhirnya Yoongi berinisiatif untuk segera undur diri karna jadwal mengajarnya akan segera di mulai. Dan pertemuan hari itu nyata nya menjadi awal dari kisah keduanya.
.
.
.
"Terima kasih"ucap Seokjin setelah Yoongi mengulurkan sekotak susu coklat padanya.
"Sama-sama"

Keduanya kini tengah duduk di bangku taman yang dekat dengan universitas serta toko bunga milik Seokjin. Sudah hampir seminggu ini mereka saling mengenal, namun baru kali ini keduanya menyempatkan diri duduk bersama atas permintaan Yoongi.

"Jadi, apa ada sesuatu yang ingin Yoongi-ssi bicarakan?"tanya Seokjin.
"Ah ya, tapi sebelum itu. Bisakah kita bicara dengan santai saja? Kita seumuran kan?"

Seokjin berpikir sebentar lalu tersenyum lebar, cantik sekali.

"Call!"

Yoongi tersenyum, tampan sekali sampai-sampai Seokjin yang masih tersenyum pun terpesona. Terlalu tampan.

"Ekhemm, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"tanya Seokjin setelah sadar dari keterpanaan nya terhadap senyum menawan Yoongi.
"Ah, iya aku hampir lupa. Aku ingin menanyakan sesuatu yang mungkin sedikit pribadi padamu"
"Apa itu?"
"Kau tidak keberatan?"
"Selama aku bisa menjawab aku akan jawab. Jadi, apa itu?"
"Seokjin-ah"
"H.. Huh?"tanya Seokjin gugup, sungguh panggilan Yoongi mampu membuat dada Seokjin berdebar.
"Apa mata ini milik mu?"tanya Yoongi seraya meraba wajah cantik Seokjin.
"Mata?"
"Ya, apa ini milik mu? Karna aku merasa ini seperti milik Jimin ku,  aku tidak mungkin salah"

BTS fanfic 😍Where stories live. Discover now