Waiting (2) - Vmin

2.4K 179 0
                                    

"Kelinci kecil!! Menginap disini ya?"seru Jimin yang sudah menggendong dan menciumi wajah keponakannya.
"Kami baru datang, belum masuk rumah dan kau sudah mau memonopoli anakku"omel Namjoon yang masih berdiri di depan pintu rumah orang taunya.
"Sudah, sayang. Ayo masuk saja"ajak Jin menggandeng suaminya.

Jimin sudah sibuk bermain dengan Jungkook di ruang keluarga. Keduanya duduk di atas karpet bulu kesayangan Jimin dengan Jungkook di pangkuan sang bibi.

"Kookie sudah makan?"tanya Jimin.
"Cudah, imo. Tapi cepeltinya Kookie lapal lagi"jawab si bocah 4 tahun itu yang membuat orang dewasa disana terkekeh.
"Benarkah? Lalu mau makan apa?"
"Eumm, apa ya? Cebental ya, bial Kookie belpikil dulu"

Jimin terpekik gemas karna logat bicara Jungkook yang menggemaskan lalu kembali menghujani wajah si balita dengan ciuman-ciuman nya. Jungkook? Hanya terkekeh geli karna ia memang sangat menyayangi sang imo.

"Tidur sini ya, sayang?"pinta Jimin.
"Iya, belcama imo kan? Kookie tidak mau belcama kakek, kakek mengolok, belicik, cepelti appa"

Kali ini bukan hanya Jimin yang tertawa tapi juga Jin, nyonya Park dan juga Namjoon yang ada di ruang keluarga juga, awalnya mereka hanya mengamati interaksi dua bocah lucu itu namun kata-kata Jungkook tadi berhasil mengundang tawa semuanya.

"Iya, sayang. Tidur bersama imo. Jadi sekarang sudah tau mau makan apa?"
"Eum itu imo, pelmen kapal"jawab Jungkook.
"Permen kapal? Permen apa itu? Eonnie, permen kapal itu apa?"tanya Jimin pada Jin.
"Permen kapas, Chim"
"Permen kapas, sayang, bukan kapal"
"Iya itu, yang penting kan imo cudah tau"
"Yasudah ayo, kita berangkat"
"Hati-hati ya, sayang"pesan nyonya Park.
"Iya, eomma. Oppa, eonnie, aku bawa kelinci kecil ku pergi sebentar ya"pamit Jimin.
"Jangan hilangkan anakku"cletuk Namjoon.

Plakk

"Sayang~"rengek Namjoon saat tangannya di pukul sang istri.
"Bicaramu itu sembarangan! Kalau Kookie ku benar-benar hilang bagaimana?"keluh Jin sembari mencubit bibir Namjoon gemas.
"Kookie ku juga"
"Masa bodoh!"

Jimin dan Jungkook tertawa saat melihat Namjoon menerima hukuman manis dari istrinya.

"Kookie mau berapa permen kapas?"tanya Jimin sembari menatap si balita dalam gendongan nya.
"Banyak, mau banyak"
"Nanti sakit gigi. Mau?"
"Tidak, kata eomma itu cakit. Yacudah 1 caja, tapi mau yang walna melah muda"

Jimin terkekeh, keponakan nya ini lucu sekali, Jimin tidak bisa tidak gemas pada si balita.
.
.
.
Hari ini Jimin harus membantu eomma nya memeriksa toko bunga mereka yang ada di dekat rumah.

"Tolong ya, sayang. Butik sedang repot, sebentar lagi eomma juga harus ikut appa mu makan siang dengan tamu penting"
"Iya, eomma. Tidak apa, lagipula toko bunga yang itu kan sudah tanggung jawab Chim, tidak apa"
"Terima kasih, sayang. Sudah dulu ya, eomma repot. Eomma menyayangi mu"
"Chim juga sayang eomma"

Pipp

Jimin menghentikan langkahnya saat beberapa kelopak sakura menerpa wajah cantiknya. Tangannya kembali terangkat menampung helaian kelopak indah merah muda itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BTS fanfic 😍Where stories live. Discover now