Let's be friends - Vhope

1.8K 110 2
                                    

"Berhenti disana, Kim Taehyung!!"seru Hosek kesal.

Atensi seluruh penghuni kantin tertuju pada gadis manis berambut sebahu yang kini terlihat tengah mengejar seorang namja tampan berwajah jenaka yang juga berlari tak kalah gesitnya.

"Diam disana! Tanggung jawab kau!"
"Kalian ini kenapa lagi? Sudah kemari! Berisik!"

Hening.

Itu tadi bukan seruan Hoseok, bukan. Itu suara melengking Park Jimin, gadis lembut yang kini terlihat sangat murka pada dua makhluk berbeda gender itu.

"Sayang, Jimin menakutkan"bisik Namjoon pada Jin.
"Diam saja, kemarahan orang sabar itu memang menyeramkan. Dia bisa lebih mengerikan dari ini"balas Jin.

Namjoon mengangguk lalu memilih diam saat Jimin kembali ke meja mereka dengan Hoseok yang ia seret paksa.

"Chim, sakit"keluh Hoseok.
"Salahmu! Sehari tidak bertengkar bisa tidak? Kalian itu mengganggu!"omel Jimin.
"Tapi si Taehyung duluan yang-"
"Kalian sama saja! Tidak ada yang mau mengalah! Turuti saja kata-kata ku!"seru Jimin makin kesal saat Hoseok mencoba menyela ucapannya.
"Iya, iya. Maafkan aku"cicit Hoseok yang kini telah sadar jika sahabatnya itu sedang dalam mode galaknya.

Jin menyodorkan minuman dinginnya pada Jimin lalu tersenyum teduh.

"Minum dulu, Chim. Wajahmu merah sekali"ucap Jin lembut
"Terima kasih, eonnie"

Cupp

Jimin menengadah kala merasa pucuk kepalanya mendapat kecupan. Manik yang semula berangsur melembut kini kembali mendelik kesal saat melihat sang pelaku penciumnya.

"Tae!! Duduk kau!"hardik Jimin.
"Apa, sayang?"
"Jangan memanggilku sayang! Aku tidak suka!"
"Baiklah, terserah kau saja"
"Kalian ini jangan bertengkar terus bisa tidak? Aku pusing"keluh Jimin yang kini suaranya sudah kembali melembut.
"Maaf ya, Chim. Aku hanya tidak suka karna Taehyung mengganggu ku terus"cicit Hoseok.
"Aku hanya bercanda, Chim. Sungguh. Wajah Hoseok itu sangat lucu saat kesal"jawab Taehyung santai.

Plakk

Taehyung mengaduh kala kepalanya di pukul oleh Hoseok yang sudah berdiri dari duduknya. Wajahnya terlihat memerah menahan marah.

"Aku tidak suka di ganggu!"ucap Hoseok lalu pergi meninggalkan meja mereka, berjalan menuju kelas.
"Kurasa kau sudah keterlaluan, Tae"ucap Namjoon pada akhirnya.
"Tapi aku hanya bercanda, hyung"elak Taehyung.
"Jika candaan mu membuat Hoseok yang suka bercanda jadi marah. Apa itu tidak keterlaluan?"tanya Jin lembut.
"Dia nya saja yang terlalu berlebihan"jawab Taehyung.
"Aku juga akan marah jika jadi Hoseok, Tae. Aku tau kau jail, tapi yang kau lakukan pada Hoseok dengan menggodanya setiap saat itu sama sekali tidak menyenangkan. Jika ingin berteman maka lakukan dengan cara yang lebih baik"pesan Jimin sebelum beranjak menyusul Hoseok.

Taehyung terdiam dengan Namjoon dan Jin yang masih menatapnya dengan tatapan iba. Jarang sekali Jimin menyuarakan pikirannya pada Taehyung yang notabenenya adalah sepupu nya. Dan Taehyung akan selalu menjadi seorang pemikir jika sepupu kesayangan nya sudah mengeluh padanya.

"Aku tidak ingin ikut campur, tapi yang Jimin katakan ada benarnya"kata Jin.
"Iya, noona. Sepertinya aku sudah keterlaluan"ucap Taehyung.
"Jujur padaku, kau suka pada Hoseok kan?"selidik Namjoon.
"Hy... Hyung! Tidak, aku tidak"seru Taehyung.
"Mengaku saja, Tae"goda Seokjin.
"Tidak, noona~. Aku ti... Dak?"

Seokjin tertawa saat melihat wajah kebingungan Taehyung yang terlihat menggemaskan.

"Kalian sudah saling kenal sejak awal masuk sekolah dan selama itu kalian tidak pernah akur kan? Sekarang berdiri dan minta maaflah pada Hoseok"titah Namjoon.
"Iya, hyung. Aku kembali ke kelas dulu"pamit Taehyung.
"Jangan gengsi ya, Tae. Semangaat~"hibur Jin sebelum Taehyung berlalu dari hadapannya.
"Cih, semangat sekali menyemangati mantan calon kekasih"cibir Namjoon.
"Harusnya jadi kekasih tapi karna kau jadi batal"balas Seokjin.
"Sayang~, mana aku tau kalau dulu kalian dekat. Lagipula salah Taehyung yang memilih menghindari mu. Kan aku jadi pemenang nya"balas Namjoon bersungut-sungut.

Seokjin tertawa lalu mengusap pipi kekasihnya.

"Kau dulu yang mulai membahas, kenapa marah, tampan?"
"Maaf, aku hanya sedikit cemburu"
.
.
.
Taehyung mengetuk pintu rumah Hoseok saat matahari sudah sepenuhnya tenggelam. Sekarang pukul 7 dan Jimin memaksanya ke rumah Hoseok untuk meminta maaf karna di sekolah tadi, Hoseok tidak mau berbicara pada Taehyung.

"Ini karna aku ingin berteman dengan Hoseok dan karna aku sayang Park Jimin. Bukan karna aku suka Hoseok atau apapun, bukan"keluh Taehyung.

Ceklek

"Ada apa?"

Taehyung hanya tersenyum kaku saat di sambut dengan aura gelap dan suara ketus gadis manis bermarga Jung itu.

"Bisa bicara sebentar?"tanya Taehyung.
"Tidak. Aku mau tidur"
"Hoseok-ah, ayolah. Sebentar saja, ini kan masih jam 7"rengek Taehyung.

Hoseok terlihat menghela nafasnya jengah lalu membuka pintu rumahnya lebih lebar agar namja menyebalkan itu bisa masuk.

"Di luar saja, aku tidak enak dengan orang tua mu"cicit Taehyung.
"Masuk. Orang tua ku sedang di luar kota"
"Tak apa?"
"Ada asisten rumah tanggaku di dalam"

Taehyung akhirnya mengikuti langkah Hoseok menuju ruang keluarga lalu duduk di single sofa dekat yang berhadapan dengan gadis manis itu.

"Sebentar aku ambilkan minum dulu"pamit Hoseok sembari berjalan menuju dapurnya.

Taehyung menatap dinding putih rumah Hoseok yang dihiasi beberapa pigura berisi foto orang tua dengan anak kecil yang sepertinya Hoseok karna memang hanya ada satu anak disana. Wajah Hoseok tidak banyak berubah, tapi Hoseok kecil lebih manis dan bersinar. Senyum Taehyung tanpa sadar tersungging saat matanya menatap sebuah foto Hoseok saat masih kecil, mungkin berumur 5 tahun, gadis kecil itu memakai dress kuning dengan rambut panjang yang di kepang 2, jangan lupakan topi pantai dan senyum cerah di wajah cantik itu. Benar-benar menggemaskan.

"Kenapa tersenyum?"
"Huh?! Oh, aku melihat foto itu. Apa itu kau?"

Hoseok mengangguk.

"Manis sekali"

Blush, Kim Taehyung kau membuat seorang gadis merona.

"Emm, Hoseok-ah. Maksudku kemari itu karna mau minta maaf padamu, memang Jimin yang menyuruhku kemari tapi aku memang memiliki niat minta maaf padamu. Selama ini aku keterlaluan, maaf ya?"ucap Taehyung panjang lebar.
"Lalu?"
"Mau memaafkan ku? Ayo berteman"

Hening sebentar sampai Taehyung yang semula menunduk pun akhirnya memberanikan diri mendongakkan kepalanya. Dan saat itu juga pemikiran tentang Hoseok berubah. Hoseok tidak berubah sama sekali, dia masih manis dan bersinar terlebih jika tersenyum padanya seperti sekarang.

"Baiklah, ayo berteman"balas Hoseok.
"Sungguh? Kau tidak mau membalas ku dulu? Memukul ku misalnya?"

Hoseok terkekeh.

Oh, jangan tertawa! Aku berdebar, Hosoek-ah - KTH.

"Siang tadi aku sudah memukul mu kan?"tanya Hoseok.
"Hanya begitu? Kau memaafkan ku?"
"Mungkin aku yang terlalu sensitif selama ini, jadi kita anggap impas saja. Iya kan?"
"Terima kasih"
"Eummm"

Taehyung mengulurkan tangannya bermaksud mengajak Hoseok berjabat tangan dan di sambut dengan senang hati oleh si gadis.

"Halo teman, namaku Taehyung. Kim Taehyung"ucap Taehyung.
"Hai teman, namaku Jung Hoseok"
"Mau berteman denganku?"
"Kenapa tidak?"

Keduanya saling berpandangan dengan senyum lebar lalu tertawa saat menyadari kekonyolan mereka baru saja.

"Jadi mulai sekarang kau tidak akan mengganggu ku lagi kan?"tanya Hoseok.
"Tidak akan, aku mengaku salah karna caraku mengajak mu berteman itu sangat buruk"
"Tak apa, yang penting sekarang kita teman"
"Ya. Teman"

Atau akan menjadi lebih? Siapa yang tau? - KTH.

END

Mendadak dapet ide beginian dan ngerasa kalo pairing VHope cocok 😁

BTS fanfic 😍Место, где живут истории. Откройте их для себя