Part 7

4.7K 485 1
                                    


Enjoy this story<3





Kini Arvin sedang mengelus punggung Arkan yang menangis hebat karena hal tadi. Arsen duduk disamping Arta menggenggam tangan pemuda itu berniat untuk menenangkan.

Arta kini menatap sang kakak yang masih menangis. Ia memberanikan untuk menggenggam tangan sang kakak.

"Maaf....maafin Mas, kak. Mas tau mas salah. Maaf kak." Ucap Arta menyesal.

Ucapan Arkan memang benar. Tidak seharusnya ia melampiaskan pada benda terlarang itu. Arta menangis dalam diam merutuki kesalahannya.

Arkan menoleh menatap wajah sang adik. Wajah tampannya ia tangkup.

"Mas, tolong jangan ngerokok lagi ya. Itu gak baik mas. Kalau ada masalah mending cerita sama kakak. Kalau kamu mikir itu akan nambah beban kakak,itu gak bener. Justru dengan kamu cerita ke kakak, kakak malah seneng. Jadi, jangan lampiasin ke hal yang kayak gitu lagi ya. Kakak mohon." Ucap Arkan memohon.

Arta menganggukkan kepalanya. Arkan pun memeluk Arta. Arsen dan Arvin iku memeluk keduanya. Pagi itu menjadi saksi bisu dimana putra Drasananta saling menguatkan.




•••••




Setelah drama menangis pagi tadi, keempat putra Drasananta melakukan kerja bakti membersihkan rumah. Arkan dan Arta membersihkan lantai bawah sedangkan Arsen dan Arvin membersihkan lantai atas.

Sedari tadi Arsen dan Arvin berdebat masalah tentang siapa yang membersihkan toilet.

"Kamu aja yang bersihin. Kan kamu yang paling muda." Ucap Arsen.

"Ya gak bisa gitu dong. Harusnya Abang yang bersihin. Abang kan yang lebih tua." Bantah Arvin.

"Pokoknya Adek aja yang bersihin." Ucap Arsen.

"Abang."

"Adek!"

"Abang!"

"ADEK!"

"ABANG!"

"KERJAIN BARENG APA SUSAHNYA SIH!" Kesal Arkan.

"Ini nih kak. Abang gak mau ngalah." Adu Arvin. Arsen mendelik mendengar itu.

"Ya adek aja yang ngalah." Ucap Arsen.

"Ya gak mau lah."

"Yaudah Abang juga gak mau ngalah."

"KALO MASIH BERANTEM UANG JAJAN POTONG SETENGAH." teriak Arkan yang sudah jengah mendengar perdebatan itu.

Keduanya memberengut kesal.

Akhirnya keduanya pun membersihkan semuanya bersama-sama. Karena taruhannya uang jajan brooo. Kalo dipotong nanti kan miskin Arsen sama Arvinnya. Ya walaupun gak mungkin miskin sih.





























See you in next chapter<3
Don't forget to vote and comment <3<3

Drasananta✓Where stories live. Discover now