Part 12

3.6K 361 2
                                    


Enjoy this story<3





Hari ini Arkan diperbolehkan pulang dengan syarat tidak boleh kecapekan. Arta sedang mengemasi baju-baju Arkan ke dalam tas. Setelah itu mereka pulang menggunakan mobil.

Sesampainya di rumah, Arkan benar-benar dilarang melakukan apapun oleh adik-adiknya dengan alasan nanti kecapekan. Arkan hanya diperbolehkan tiduran di kasurnya. Arkan sampai jengah dengan sifat protective adik-adiknya.

Arkan turun ke bawah untuk memasak karena ini sudah siang. Arvin yang melihat sang kakak turun langsung menghampiri dan menuntun sang kakak ke meja makan. Arkan hanya memutar bola matanya jengah.

Saat ingin melangsungkan kakinya terus menuju dapur, lengan Arkan ditahan oleh Arvin. Arvin langsung mendudukkan Arkan di kursi.

"Kakak gak boleh kecapekan. Biar Abang yang masak." Larang Arvin.

"Kakak gak lumpuh loh dek. Kakak masih bisa masak dan itu gak bikin capek." Ucap Arkan.

"Gak boleh. Kakak gak boleh ngerjain ini itu. Nanti kalo kecapekan gimana. Serahkan semuanya kepada Mas Arta." Ucap Arsen dari arah dapur membawa makanan dan dibelakangnya ada Arta membawa piring.

Arta yang namanya disebut langsung meletakkan piring di meja kemudian menggeplak kepala adiknya itu.

"Aduuhh!"

"Enak ya kamu nyerahin ke mas semua. Kamu juga harus bantu. Yakali semuanya mas yang urus." Ucap Arta.

"Ya gak gitu mas. Maksudnya kan keperluan utama itu mas yang urus gitu loh. Kalau Abang kan nanti masak makanan. Adek nanti bantu-bantu." Jelas Arsen. Arta hanya menganggukkan kepalanya.

"Daripada ribut mending kakak aja. Kakak gak akan kecapekan. Percaya deh." Ucap Arkan.

"NGGAK!"




•••••




Paginya Arkan menuruni tangga dengan pakaian yang rapi dan tas di pundaknya. Ia langsung menuju ke ruang makan dan ternyata adik-adiknya sudah berada di sana.

"Kakak mau kemana?" Tanya Arvin.

"Kuliah dong dek."

"Mending jangan dulu deh kak. Kakak baru pulang loh. Nanti kalo kecapekan gimana?" Ucap Arta yang diangguki Arsen dan Arvin.

Arkan menghela nafas.

"Ya harus kuliah dong. Kemarin aja udah gak masuk. Kamu mau kalau kakak gak lulus lulus gitu?" Ucap Arkan sambil berkacak pinggang.

"Ya gak gitu. Tapi kan-"

"Udahlah. Kakak nggak akan kecapekan kok." Ucap Arkan memotong.

Mereka hanya menghela nafas pasrah.

Mereka pun sarapan bersama. Setelah sarapan mereka langsung pergi. Arkan menggunakan mobilnya sendiri untuk kuliah. Arta, Arsen dan Arvin berangkat menggunakan mobil Arta.



•••••


Arkan sudah selesai kuliah. Ia langsung menjalankan mobilnya menuju ke Rainblow cafe. Ya untuk bekerja. Selama di rumah sakit ia ijin untuk tidak bekerja untung saja dijinkan.

Arkan sepertinya tidak mengindahkan kata dokter untuk tidak kecapekan. Ia hanya ingin menghadirkan uang untuk adik-adiknya. Ia sudah bilang bukan kalau uang dari orang tuanya hanya untuk hal yang penting dan mendesak saja.

Sesampainya di cafe, Arkan pun langsung masuk dan bekerja seperti biasanya.

































See you in next chapter<3
Don't forget to vote and comment<3<3

Drasananta✓Where stories live. Discover now