Bordeaux, Perancis — Le Meurice Hotel's
•
•
•Di dalam salah satu restoran hotel mewah kota Paris, Adzriel sedang berbincang-bincang santai dengan seseorang. Le Meurice Hotel's, adalah sebuah hotel yang dipilih Adzriel untuk tempat menginap.
Jajaran makanan yang tersaji di meja membuat siapa saja tergugah selera melihatnya. Terkecuali Adzriel, ia saat ini tidak tertarik sama sekali dengan hidangan yang ada di depannya.
Adzriel mengambil sebuah cangkir berisi wine dan langsung mengarahkannya ke mulut. Wine dengan rasa yang sangat kuat tidak berarti apa-apa bagi Adzriel.
"Tu t'en es occupé, Henry?" tanya Adzriel pada sang lawan bicara di depannya, bernama Henry.
(Kau sudah mengurusnya?""Oui, le cadavre a été soigné. Vous avez juste besoin de vérifier la base maintenant," jawab Henry.
(Ya, sudah diurus mayat itu. Anda hanya perlu mengecek markas sekarang.""D'accord."
"Baiklah," sahut Henry setelah itu ia langsung menyicipi steak yang telah disajikan. Namun, sebelum itu terjadi Adzriel sudah lebih dulu menepis piring yang berisi steak tersebut.
Prang!
Sebuah piring pecah dan berserakan di lantai. Para pelayan segera menghampiri meja Adzriel karena mendengar keributan tersebut.
"Racun," kekeh Adzriel yang membuat Henry bingung.
"Anda kenapa, Tuan? Saya belum memakannya," ucap Henry dengan nada sedikit jengkel.
Adzriel berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dasar ceroboh. Kau sampai tidak tahu ada racun dimakanan itu."
"Apa?"
"Ah, sepertinya aku salah menunjuk seseorang untuk mengurus klan ku yang ada disini."
"Saya tidak seburuk itu, Tuan."
"Lantas, kenapa kau tidak sadar ada racun disana? Kau ini bodoh sekali ternyata."
"Maaf, ada sesuatu yang bisa saya bantu?" tanya salah satu pelayan yang ada disana.
"Hei, kau tidak dengar bos saya bicara apa?" tanya Henry pada pelayan tersebut.
"Saya mendengarnya."
"Kenapa sampai ada racun dimakanan itu?" tanya Henry sedangkan si pelayan itu tidak langsung menjawab.
"Anda pasti salah. Makanan kami tidak pernah tercampur racun," ucap sang pelayan dengan tenang.
"Memang tidak pernah. Tapi, salah satu dari kalian sengaja mencampurnya," tebak Adzriel yang membuat si pelayan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MURDERER
Romance[ BEBERAPA PART AKAN DI PRIVAT, WAJIB FOLLOW DULU! SETELAH ITU VOMENT! HAPPY READING! ] [NEW VERSION] "Kau milikku yang paling berharga." "Ah, pekerja rendahan sepertiku ini milikmu?" "Ya." "Kinda crazy." "Why not?" ----------- Adzriel Fazar Ramirez...