Chapter 37 || Bad memory

1K 70 12
                                    

Hai, jangan lupa vote dulu baru baca.

Komennya sekalian ya hehehe...

MAKASIH!

============Happy Reading============

"Kau, tahu kan aku sangat tidak suka hal ini?"

"Ya, aku tahu."

"Nanti aku akan urus semuanya. Jika terbukti dia melakukan hal yang diluar kendali aku tidak segan untuk mendatanginya langsung."

"Hm, aku juga akan membantumu."

"Jadi—"

"Kau sedang menghubungi siapa Nona Vallen?"

Vallen langsung menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat Adzriel yang sudah ada tak jauh dari dirinya berdiri.

"Kau mengagetkanku," ucap Vallen sembari langsung memutus sambungan teleponnya.

"Sorry," ucapnya.

"Sangat tidak sopan menguping seperti itu," kesal Vallen.

"Aku tidak menguping,  hanya saja memang terdengar olehku," ucap Adzriel. "Ku pikir kau sedang dalam pembicaraan serius, siapa yang kau hubungi?"

"Raymond, dan aku sedang membahas masalah lain," ucap Vallen.

"Masalah? Perusahaanmu? Atau—"

"Kau ini sangat ingin tahu sekali!" potong Vallen dengan cepat. "Membicarakannya tidak akan berpengaruh apa-apa."

Adzriel hanya bisa menghela nafas dalam-dalam kemudian ia langsung saja pergi menuju mobilnya. Vallen yang melihat Adzriel hendak pergi pun segera ia mengikuti dari belakang.

Saat keduanya sudah berada di dalam mobil Adzriel pun segera menghidupkan mesin mobilnya dan segera melajukan kendaraannya.

"Kau belum makan tadi," ucap Adzriel pada Vallen yang hanya diam saja. "Kau mau makan ke mansionku?" tanyanya.

"Hah? Untuk apa makan di mansion mu?" kaget Vallen.

"Aku sekarang akan kesana dan kau tentunya harus ikut," ucap Adzriel.

"Tak bisakah aku berada di kantormu saja?" tanya Vallen dengan nada kesal.

Adzriel menghindikkan bahunya, ia tak menjawab Vallen. Vallen yang tak mendapat jawaban pun hanya bisa merenggut kesal melihatnya.

"Kau pasti lelah sejak pagi makanya kau gampang sekali marah," ucap Adzriel.

"Sudah tahu tapi malah membuatku makin kesal," gumam Vallen yang masih dapat di dengar oleh Adzriel.

Adzriel terkekeh kecil ia merasa terhibur. "Kau lucu, sangat," ucapnya. "Aku jadi semakin tertarik padamu."

"Ya jelas lah siapa yang tidak tertarik dan terpesona dengan kecantikanku?" ucap Vallen dengan sengaja.

Adzriel hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah gadis di sampingnya ini. Mood gadis itu memang seringkali berubah-ubah, tapi hal itu yang membuat Adzriel tertarik padanya.

SECRET MURDERER Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz