Chapter 28 || This is date twenty one

1K 76 2
                                    

Hai🙋

Jangan lupa Vote dan comennya ya:)

Makasih banyak.

HAPPY READING!

===========

Hari kerja yang ternyata bisa dikatakan sudah usai dalam seminggu saat menjelang akhir pekan. Vallen saat ini tak menyangka bahwa dirinya bisa bertahan jadi sekretaris pribadi CEO Adz'r Agency dengan pengalaman yang pas-pasan.

Bahkan, banyak sekali orang-orang yang menginginkan posisi ini, tapi kenapa bos nya itu malah mempertahankannya? Karena suka? Bullshit! Hal itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja.

Vallen saat ini sudah berada di ruangan Adzriel. Ia memposisikan dirinya di depan meja Adzriel.

"Maaf mengganggu, Tuan," ucap Vallen.

"Ya?" respon Adzriel.

"Weekend nanti apakah saya juga bisa bebas tugas?" tanya Vallen.

Adzriel menghentikan pekerjaannya dan beralih menatap Vallen. "Kalau saya bilang tidak?"

"Mudah saja, saya akan berhenti bekerja dengan keluhan tidak ada hari libur bagi pekerja di agency ini," ucap Vallen dengan santainya.

"Dan saya akan menganggap kau bukan orang yang bertanggung jawab atas hutang yang telah kau buat."

Vallen menggertakkan giginya dan menatap sinis Adzriel. Kalau saja bukan karena pertolongan pria itu pasti dia tidak akan terjebak hutang budi seperti ini.

Vallen menarik nafasnya sejenak kemudian berucap, "Ayolah berikan saya libur untuk weekend ini."

"Memohonlah," ucap Adzriel dengan santai sedangkan Vallen mencoba meredam emosinya sedari tadi.

"Oke, saya akan mengambil libur hanya kali ini saja," putus Vallen.

"Untuk selanjutnya?"

"Terserah padamu."

Adzriel terkekeh kecil, ia sangat suka menjahili bawahannya yang satu ini. Entahlah, baginya itu hal yang lucu.

"Baiklah."

Vallen menatap tak percaya pada Adzriel, dalam hati ia bersorak gembira mendengarnya. Akhirnya ia tidak usah repot-repot memohon dengan segala cara yang dapat merendahkannya.

"Kalau begitu saya pamit pergi, Mr. Adzriel," pamit Vallen yang direspon dengan anggukan oleh Adzriel.

Vallen segera keluar dari ruangan tersebut. Dan saat ia sedang asyik-asyiknya merencanakan hal-hal apa saja yang akan ia lakukan saat libur, tiba-tiba saja ia menabrak seseorang.

"Eh, sorry!" sesal Vallen sembari membungkukkan badannya untuk meminta maaf.

"Nope."

Vallen mendongakkan kepalanya dan dapat dilihatnya orang yang sedang berbicara sekarang adalah orang kepercayaan Adzriel.

"Tuan Rendy, sedang apa kau kemari." tanya Vallen.

SECRET MURDERER Donde viven las historias. Descúbrelo ahora