Chapter 39 || The Past

989 74 14
                                    


Hai, sorry kalau lama up:(

Seperti biasa authornya malesan, kalau gak diteror gak bakal update 😔 aku keseringan nangkring di tiktok

Semoga suka dengan kelanjutannya.
Jangan lupa tinggalkan jejak !

Happy Reading°•°

================

Rodriguez House📍

Vallen kini berdiri dari tempat duduknya dan hendak melenggang pergi ke taman belakang rumahnya.

Saat sampai di taman belakang ia langsung di suguhkan dengan taman bunga yang terawat dan baunya yang sangat wangi. Bunga-bunga ini dulunya di tanam oleh almarhumah Syanah—Mamanya.

Vallen duduk di salah satu bangku taman dan saat itu juga kejadian kurang lebih 10 tahun lalu terlintas di kepalanya bak kaset rusak.

Flashback on

Di sebuah tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Kini Syanah sedang mengajak Vallen untuk jalan-jalan. Mereka sekarang sedang jalan-jalan di hutan dekat pedesaan yang merupakan tempat liburan favorit keluarga Rodriguez.

Saat itu Vallen berusia 10 tahun, ia sangat senang diajak Mamanya ke tempat ini. Sayang sekali Papanya tidak bisa ikut karena ada pekerjaan yang mengharuskannya berada di luar negeri.

"Mama kapan-kapan kita kesini lagi ya bareng Papa," ucap Vallen kecil dengan suara imutnya.

"Iya, sayang. Nanti kita kesini lagi bareng Papa," ucap Syanah sambil tertawa kecil.

"Hehehe... Asik!" girang Vallen sambil bertepuk tangan kecil.

Dor!

Tiba-tiba saja suara tembakan terdengar cukup nyaring tidak jauh dari tempat Vallen dan Mamanya berada.

Syanah seketika langsung beringsut mencoba melihat apa yang terjadi. Dapat dilihatnya ada beberapa orang yang berpakaian rapi berada di dekat gedung tua yang tidak terpakai.

Karena penasaran, ia pun langsung saja hendak pergi kesana dan mengecek apa yang terjadi. "Vallen dengerin Mama ya. Mama mau kesana sebentar, kamu disini aja ya nungguin Mama," ucap Syanah.

"Mama mau kemana? Jangan tinggalin Vallen, Ma," rengek Vallen.

"Mama cuma sebentar saja kesana. Nanti Mama kesini lagi, Vallen harus ingat kalau mama gak balik kesini lagi kamu harus pergi secepatnya ya."

Vallen yang tidak begitu mengerti apa yang dimaksud Syanah hanya bisa mengangguk setuju.

Syanah segera menuju ke gedung tua tersebut dan mengecek apa yang terjadi disana. Ternyata disana ada banyak rekan kerjanya di dunia hukum dan fokus Syanah kini teralihkan pada dua orang yang berada di dekat pintu gedung tua tersebut.

Satu orang sudah tergeletak tak berdaya akibat tembakan yang dilakukan seseorang tadi. Dan satu orang lagi sedang berusaha untuk menghindar dari beberapa orang yang mencoba memaksanya melakukan sesuatu.

"Cepat akui kalau Anda sebenarnya tidak melihat kejadian pada kasus tiga hari lalu!" paksa seseorang sambil menyodorkan ponsel pintarnya ke dekat orang tadi.

Orang tersebut menggelengkan kepalanya dengan kuat tanda ia tak mau.

"Jadi Anda selama ini yang mencoba menutupi sebuah kebohongan?" ucap Syanah sambil bersedekap dada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now