Chapter 24 || She is Crazy

1.2K 91 3
                                    

Rodriguez Mansion's

Rodriguez Mansion's

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 

=========================

Vallen sedang berada di kamar mandi, sudah satu jam lebih gadis itu berada disana. Dan sedari tadi Raymond sudah menunggunya di dalam kamar gadis itu.

Raymond mondar-mandir sembari matanya terus menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Sekelebat pikiran buruk muncul di pikirannya. Ia mencoba menampil hal tersebut, namun ternyata rasa khawatirnya justru bertambah.

"Vallen!" panggil Raymond dari arah pintu. Namun, tidak ada jawaban dari dalam.

Raymond baru ingat kalau semua ruangan dalam kamar Vallen kedap suara termasuk kamar mandi.

"Ck, kenapa dia suka sekali membuat orang sekitarnya khawatir?" kesal Raymond. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya mencoba berpikir.

Tak ada pilihan lain, Raymond pun akhirnya memilih untuk mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Namun, nihil ia sama sekali tidak bisa mendobraknya. Seharusnya Raymond tahu bahwa mansion ini mempunyai keamanan tingkat tinggi, termasuk kamar mandi sekalipun!

"Kunci cadangannya pasti ada!" ucap Raymond kemudian ia segera mengobrak-abrik isi lemari kecil milik Vallen yang ada di sudut ruang.

Beberapa saat mencari akhirnya ia pun menemukan beberapa kunci. Entah yang mana kunci kamar mandi, ia berniat mencoba semuanya.

Raymond kembali memposisikan dirinya di depan pintu kamar mandi dan mulai mencocokan kunci-kunci yang ada di genggamannya saat ini.

Raymond berdecak kesal karena beberapa kunci yang ia coba tidak ada yang cocok. "Ayolah!"

Tiba-tiba saja kunci terakhir yang ia coba berhasil memutar lobang kunci yang ada di depannya. Raymond bergegas membuka pintu tersebut dan segera masuk ke dalamnya.

"Vallen!" teriaknya dan masih sama tidak ada sahutan yang terdengar.

Karena tak mendapatkan jawaban, Raymond pun berinisiatif untuk mencari di sekitar bathtub.

Saat memeriksa bathtub betapa terkejutnya Raymond melihat keadaan Vallen saat ini.

"Val?" ucap Raymond sembari menggoyangkan bahu Vallen. "Mati? Baguslah aku tidak usah repot-repot mengurusnya."

Raymond pun berniat untuk meninggalkan kamar mandi. Namun, baru selangkah ia melangkah, tangannya langsung ditarik oleh seseorang.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now