PROLOGUE

11.6K 335 17
                                    

Semilir angin terasa begitu dingin malam ini. Waktu yang menunjukkan bahwa sebentar lagi akan ada pergantian hari membuat orang-orang masih terlelap dalam mimpi. Sunyinya malam berhasil membuat suasana semakin mencekam.

Seorang pria kini tengah terbaring tak berdaya dengan darah bersimbah dibagian kakinya. Beruntung nyawanya belum terenggut karena helaan nafas yang masih terdengar. Namun, sang pelaku yang membuat pria tersebut seperti itu masih belum puas menyiksanya.

"To-Tolong hentikan," ucapnya dengan nafas terengah-engah.

"What? Hh... Aku barusaja mulai," ucap sang pelaku.

Ctarr!!

Ctarr!!

Suara cambukan kini mulai terdengar nyaring dan tentu saja itu sangat sakit jika terkena tubuh apalagi tubuh yang sudah terluka dan bersimbah darah. Dapat dipastikan beberapa orang yang mengalami nasib seperti ini tidak lama lagi akan segera meninggal 'kan?

Srett

'Srett

ARGHHH!!

"Hahahaha ... Sekarang kau akan mati di tanganku!" ucap sang pelaku saat ia sudah menyayat-nyayat tubuh korban.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara jari-jari yang terpotong membuat siapa saja bergidik ngeri. Apalagi, jika melihatnya secara langsung. Oh, tidak sampai disitu sang pelaku menyiksanya.

Ia kini beralih mengambil pedang samurainya dan kemudian beesiap menebas kepala sang korban.

"AAAA... JA-JANGAN LAKU-"

SRETTT!

"Ups..."

Sebelum korban menyelesaikan ucapannya, sang pelaku sudah lebih dulu menebas kepala orang itu hingga darah mengucur dengan derasnya. Setelahnya, kepala sang korban langsung ditendang sampai beberapa meter jauhnya oleh sang pelaku.

"Shit! Crazy psychopath," umpat seseorang yang menemani sang pelaku sedari tadi.

"Calm down baby, urus mayat ini. Kalau perlu mutilasi lebih dulu," suruhnya.

"Wow, tidak diselesaikan?"

Sang pelaku hanya menghindikan bahunya acuh merasa tidak perduli dengan pertanyaan lawan bicaranya. Kemudian ia pergi meninggalkan area tempatnya membunuh tersebut.







*****

"Maaf, bos kami tidak becus mengintai musuh," ucap seseorang sambil menunduk hormat.

"Nope, biar saya yang urus semuanya," ucap orang yang dipanggil bos tadi.

"Kami akan terus memantau, bos."

Orang yang dipanggil 'bos' mengangguk sekali pertanda setuju akan apa yang dilakukan anak buahnya. Seringaian kecil pun tercetak di bibirnya bersamaan dengan aura yang cukup pekat membuat dari dirinya.

Tunggu aku untuk membalas semua perbuatanmu dulu, batin seseorang berucap.

======================================

"Don't expect me to want you."

"Are you sure, little girl?"

"Yeah."

"Pardon."

"For?"

"Kesan pertama kita bertemu."

"Hhh... Yeah, seharusnya aku langsung saja membunuhmu."

=================================

"Kau milikku yang paling berharga."

"Ah, pekerja rendahan sepertiku ini milikmu?"

"Ya."

"Kinda crazy."

"Why not?"

Ⓢ︎Ⓔ︎Ⓒ︎Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓣ︎ Ⓜ︎Ⓤ︎Ⓡ︎Ⓓ︎Ⓔ︎Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓡ︎

Ⓢ︎Ⓔ︎Ⓒ︎Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓣ︎ Ⓜ︎Ⓤ︎Ⓡ︎Ⓓ︎Ⓔ︎Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓡ︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minggu, 19 Juni 2022 (21.10 WITA)

New version edited Secret Murderer

TBC

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now