Chapter 08 || Play or be played?

2.6K 138 0
                                    

Wellcome~

Apakah kalian tidak bosan dengan cerita ini? Ataukah semakin penasaran?

Sudah tekan tombol bintangnya?

Bisa bantu isi kolom komentarnya?


====================








Deburan ombak yang halus membuat ketenangan pendengarnya. Kicauan burung dan lembutnya angin menyapu kulit yang membuat nyaman. Mungkin terlihat biasa, tetapi siapa sangka ada beberapa orang yang sangat menikmatinya.

Dua orang insan manusia kini sedang bicara dengan serius. Membahas sesuatu yang penting atau tidak, tak ada yang mengetahuinya karena pelannya suara mereka.

"Kau tahu aku sangat rugi besar gara-gara bos-mu itu," ucap seorang gadis dengan nada kesal.

"Mengadu padaku tidak akan menghasilkan apa-apa, nona Vallen," ucap sang lawan bicara.

"Kau tahu, alasan aku bisa ada di kamar mansion itu?"

"Kau mabuk."

"Apa?"

Sang lawan bicara hanya mengangkat bahunya acuh yang membuat Vallen berdecak kesal. "Jadi apa yang terjadi padaku semalaman?"

"Aku tidak tahu. Dan bukan tugasku untuk mencari tahu."

"Huft ... Apakah kau memang tidak bisa melebihi batas?" tanya Vallen pada sang lawan bicara.

"Aku hanya bawahan, kau ingat?"

"Ya, aku tau, Tuan Rendy yang terhormat. Tapi, apakah tidak bisa kau membantuku?"

Rendy mengangkat sebelah alisnya, bantuan apa yang sebenarnya gadis ini mau? "Maaf, aku tidak bisa membantumu sekarang."

"Untuk sekarang?" Rendy mengangguk yang membuat Vallen tersenyum miring sekilas. "Baiklah, kau harus jaga baik-baik bos mu itu."

Setelah itu Vallen langsung saja pergi meninggalkan Rendy yang masih ada di tempatnya. Rendy menatap kepergian Vallen dengan pandangan sulit diartikan. Banyak sekali pertanyaan yang bersarang di otaknya sekarang.

"Waktunya satu minggu lagi, kita lihat kau akan melakukan apa nanti di pertemuan," gumam Rendy dengan nada yang sangat tenang dan pelan.

Tidak ada yang tahu apa maksud dari kalimat Rendy. Hanya satu yang jelas semua sudah ada aturannya dalam hidup ini. Bermain atau dipermainkan.

======


Adz'r Hotel's, gedung megah berlantai 40 saat ini sedang mengadakan rapat pertemuan antar pebisnis sukses. Terlebih lagi mereka yang sudah punya nama dan kekuasaan. Pengaruh orang-orang itu memang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis.

Kekuasaan sangat penting untuk bisa menjalankan sebuah bisnis dengan mulus tanpa hambatan. Apalagi kalau bisnis tersebut ada hak legalitasnya. Bisnis Illegal bahkan sangat disukai bagi para penguasa dunia gelap.

"Saya hanya perlu kesediaan kalian untuk bergabung," ucap Adzriel pada para orang penting yang hadir di hotelnya.

"Apa keuntungan yang kami dapat?" tanya salah satu dari mereka pada Adzriel.

"Everything."

"Sure?"

"Ya, jika ini berhasil dengan mudah? Why not?" ucap Adzriel dengan nada rendah namun tegas.

"Anda adalah orang yang sangat berpengaruh dan berkuasa. Bahkan, anda sudah banyak membangun perusahaan beserta cabangnya tanpa atas nama Ramirez Family's lagi. Lantas, mengapa anda ingin bekerja sama dengan kami?" tanya pria lainnya yang membuat Adzriel sedikit tergelak.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now