Chapter 07 || At in the midnight

3.1K 211 8
                                    

Adzriel's Private Room

Adzriel's Private Room

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tolong berhenti ... Mmpphhh ... " pinta Vallen karena merasa sudah kehabisan nafas. Namun, tak dihiraukan oleh pria itu

"Kau yang memulainya."

Adzriel semakin memperdalam ciumannya pada Vallen. Perlahan bibirnya mulai turun ke leher hingga tulang selangka gadis itu. Lenguhan kecil terus diciptakan oleh Vallen sehingga membuat Adzriel merasa semakin gila!

Adzriel tanpa sadar bahkan telah membuat leher gadis itu berwarna kemerahan, persis seperti kulit yang digigit serangga. Ya, serangga besar...

"Kumohon berhenti," lirih Vallen yang membuat Adzriel tersadar.

Shit!

Kenapa ia bisa sampai kelepasan seperti ini? Sepertinya ada yang salah dengan otaknya gara-gara gadis di depannya ini.

"Aku seharusnya menghukummu," ucap Adzriel yang membuat Vallen bingung.

"Untuk apa, Tuan? Bukankah aku tidak pernah berbuat salah?" ucap Vallen dengan tampang polosnya.

"Kau tidurlah. Ini sudah tengah malam."

"Denganmu?" goda Vallen sembari mendekat ke arah Adzriel.

"Kau gila?!" Adzriel menahan kedua bahu gadis itu agar tidak bisa bergerak.

"Katakan saja kalau kau menginginkanku."

Apakah Adzriel tidak salah dengar? Gadis di depannya ini seperti gadis penggoda di luaran sana. Apakah benar karena mabuk? Atau memang ini sifat aslinya.

Adzriel mendekatkan wajahnya ke telinga Vallen kemudian berucap, "Kalau iya kau mau apa?"

Bukannya menjawab Vallen malah menggigit gemas daun telinga Adzriel hingga pria itu tersentak kaget.

"Apa yang kau lakukan?"

Vallen terkekeh kecil seraya bertepuk tangan. "Kau menggemaskan."

What? Menggemaskan? Oh ayolah! Adzriel sepertinya benar-benar akan kehilangan kewarasannya jika masih menghadapi gadis ini.

"Mau bermain sebentar denganku?" tawar Adzriel.

"Kau akan kalah!" ucap Vallen bersemangat, kemudian ia langsung memeluk erat tubuh kekar Adzriel.

Adzriel yang kaget pun berusaha terlihat santai agar tidak menimbulkan sesuatu yang buruk. Pelukan Vallen semakin mengerat, bahkan gadis itu mendusel-dusel kepalanya di dada bidang Adzriel.

Gadis ini benar-benar membuatnya gila! Oh ayolah, Adzriel juga pria normal yang bisa tergoda kapan saja.

"Kau sangat nyaman dipeluk," gumam Vallen setelah itu ia melepaskan pelukannya. Namun, tanpa aba-aba Vallen malah beralih mengecup bibir Adzriel. Beruntungnya hanya sekadar kecupan, bukan lumayan yang seperti tadi.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now