Chapter 09 || Who's the boss?

3.2K 239 14
                                    

Adz'r Agency - Chicago, AS Illinois

Adz'r Agency - Chicago, AS Illinois

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°°°

"Siapa yang memimpin dan dipimpin?"

Suara bariton tersebut berasal dari sang pria berpakaian formal warna hitam yang berdiri di ambang pintu. Sontak saja ia berhasil mencuri perhatian dari orang-orang yang ada di dalam ruangan itu.

"Ma-maaf, Tuan," ucap Julie seraya menunduk penuh penyesalan.

"Aku dengar kau telah melanggar aturan. Right?"

Julie tertawa kikuk seraya menatap kearah lain untuk mengalihkan perhatian. "Saya tidak pernah melakukannya. Siapa orang yang berani menuduh saya, Tuan?" bantah Julie yang membuat pria tersebut tersenyum miring.

"Haruskah kutanyakan pada gadis ini?" ucapnya sembari mengarahkan tatapan ke arah Vallen. Sontak saja hal tersebut membuat Julie menatap ke arah Vallen.

"Ta-"

"Caramu mengelak sudah membuktikan bahwa kau bersalah."

"I'm so sorry, Mr. Adzriel," sesal Julie seraya menunduk.

"Dia tak pantas kau perlakukan seperti itu," ucap Adzriel sembari melirik ke arah Vallen yang sedang terdiam mengamati situasi. "Agensi kita tak boleh punya skandal apapun. Kau tidak tahu dia orang seberpengaruh apa."

Vallen menatap lekat Adzriel yang sedang berbicara. Ia merasa ada yang janggal. Apakah Adzriel sudah mengetahui sedalam itu tentang dirinya?

"Dia pekerjaku. Milikku. Aku yang berhak mengaturnya," tegas Adzriel.

"Ya, Tuan," tunduk Julie.

"Hah?" lirih Vallen yang masih dapat di dengar oleh Adzriel.

"Ada masalah, Nona Vallen?" tanya Adzriel pada Vallen.

Vallen membelalakkan matanya kemudian dengan segera ia menggeleng keras. "Tidak. Tidak ada, Tuan," ucap Vallen dengan cepat.

"Kenapa kau mau melakukan ini?" tanya Adzriel pada Vallen.

"Aku dipaksa," ucap Vallen dengan suara pelan.

"Tidak menolak?"

"Hei! Aku sudah berapa kali menolak!" ucap Vallen tanpa sengaja menggunakan nada bicara yang cukup tinggi.

"Benarkah? Ah, pasti kau ingin memamerkan tubuh indahmu itu di depan orang-orang?" tuduh Adzriel yang membuat Vallen merasa terhina direndahkan seperti ini.

"Kau jangan suka menuduh!" bentak Vallen.

Adzriel tersenyum miring kemudian ia pergi begitu saja meninggalkan Vallen dan yang lainnya di ruangan tersebut.

Setelah kepergian Adzriel, Julie akhirnya menatap tajam Vallen. Sorot mata penuh permusuhan pada Vallen.

"Kau yang melaporkan ini?!" tanya Julie dengan nada yang meninggi karena marah.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now