Chapter 29 || Weekend

937 81 4
                                    

Hargai penulis ya dengan cara memberikan vote dan coment:)

Thanks All<3

Happy Reading

=================================

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=================================

Pagi yang sangat menenangkan di hari libur ini. Biasanya saat weekend orang-orang akan pergi liburan atas semacamnya setelah melakukan pekerjaan yang membuat kepala terasa pusing.

  Tapi, berbeda dengan Vallen. Ia lebih memilih untuk menghabiskan weekend -nya dengan bermalas-malasan dan tidur sepanjang hari. Entahlah, ia merasa tidak ada yang harus dikerjakan dan ia harus melakukan ekspedisi di pulau mimpi.

Namun, tak semudah itu. Waktu baru menunjukkan pukul tujuh tapi ia sudah mendengar sebuah suara teriakan yang memanggilnya dari luar kamar.

"Nona! Nona Vallen!" teriak seorang pelayan sembari mengetuk pintu kamar Vallen.

"Eunghh..." Vallen melenguh lelah, ia merasa bahwa dirinya baru saja beristirahat tetapi sekarang sudah dibangunkan?

Mungkin bagi Vallen tidurnya terlalu sebentar padahal tanpa ia sadari ia sudah tidur cukup lama dari malam hingga pagi? Atau mungkin ia bergadang malam tadi?

"Nona Vallen! Nona, anda dipanggil tuan!" teriak pelayan itu, lagi.

Vallen berdecak kesal sembari bergumam, "seharusnya aku tidak pulang ke mansion."

"Iya! Nanti aku keluar!" sahut Vallen.

"Yang cepat ya, Nona! Soalnya kata tuan ada hal penting yang mau ia bicarakan!" ucap pelayan tersebut.

Vallen tidak menyahut lagi sampai pelayan itu pergi. Ia mencoba memejamkan matanya sebentar lagi sebelum keluar dari kamarnya.

Mata Vallen hampir sepenuhnya terpejam kembali, namun sebuah deringan ponsel kembali menganggu dirinya. Dengan terpaksa Vallen pun mengangkat sebuah panggilan yang ternyata masuk di ponselnya tersebut.

"Ya, Hallo?" ucap Vallen dengan suara khas bangun tidurnya.

"Kau sibuk?" tanya seorang di telepon tadi.

Tunggu, Vallen merasa tak asing dengan suara berat ini. Suara pria? Pagi sekali? Tidak asing! Bukankah suara berat ini milik Bos-nya?! Siapa lagi yang menelepon pagi-pagi selain orang itu?

Ya, memang keluarga Vallen sangat jarang menelpon pagi-pagi. Mereka tahu Vallen masih tidur dan lebih memilih untuk membangunkannya secara langsung. Contohnya seperti pagi ini!

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now