Chapter 23 || Back To Agency

1K 88 0
                                    

Lake of the Woods Forest Preserve

Lake of the Woods Forest Preserve

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

========================

Vallen saat ini hanya diam membisu saat orang yang di depannya ini membantunya untuk memijat kakinya yang terkilir tadi. Sesekali terdengar ringisan kecil dari mulutnya.

"Sakit?" tanya orang di depannya.

"Nope." Vallen berusaha menahan rasa sakitnya karena tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri.

"Mulut, nona bisa berbohong. Namun, tatapan Nona tidak," ucap orang itu.

"Iya, saya kesakitan tuan Adzriel yang terhormat!" kesal Vallen.

Adzriel, ia lah yang membantu Vallen. Ia tadi sedang berada di sekitar tempat ini dan tiba-tiba saja matanya menangkap siluet orang yang ia kenal.

Untuk memastikan ia pun mencoba mendekati orang tersebut. Dan benar saja, ia adalah Vallen.

"Makanya kalau mau teriak, lakukan saja." Vallen menggeleng dengan keras, mana mungkin ia melakukan hal tersebut. Tidak, tidak akan pernah!

Adzriel berdecak melihat tingkah mantan modelnya ini. "Gigit bahu saya," suruh Adzriel yang membuat Vallen melototkan matanya.

"Kalau kamu tidak mau, saya tidak akan membantu kamu," ucap Adzriel.

Vallen berdecak kesal, dengan terpaksa ia harus memposisikan dirinya dahulu dan mulai menggigit bahu Adzriel.

Adzriel dengan pelan mulai memijat kembali kaki Vallen yang terkilir. Tanpa sadar gigitan Vallen lama-kelamaan semakin kuat dan terasa sakit. Tidak tanggung-tanggung ternyata gadis itu menggigit bahunya.

"Sengaja gigit bahu saya dengan keras?" tanya Adzriel.

"Yang nawarin siapa?" tanya Vallen yang membuat Adzriel hanya bisa menghembuskan nafasnya.

Beberapa menit kemudian Adzriel pun selesai memijat kaki Vallen. Namun, Vallen masih merasakan sakit di kakinya walau hanya sedikit.

"Thanks and sorry," ucap Vallen dengan nada pelan yang masih dapat di dengar oleh Adzriel.

"Nope, tapi saya rasa kata itu tidak cukup," ucap Adzriel yang membuat Vallen mengernyitkan keningnya pertanda bingung.

"Seharusnya aku sudah tahu bahwa kau tidak tulus."

"Tadinya seperti itu, tapi setelah kau menggigitku dengan keras ku rasa aku harus meminta bayaran," ucap Adzriel dengan santai.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now