Part 12 - Deja Vu

6.6K 657 29
                                    

Azzura berjalan menyerong sambil menatap Aleena dengan kebingungan. "Cadance? Siapa Cadance?" kening Azzura mengerut dalam mengulang kembali kalimat Aleena terakhir sebelum meninggalkan Carina a.k.a Cadance di bunkernya.

"Aku bersumpah pernah mengalami kejadian barusan tapi entah kapan, mungkin lebih tepatnya mendengar, aku pernah pernah mendengar nama itu disebutkan, dan bertepatan dengan sosoknya yang muncul di bayang-bayangku. Entah kenapa aku selalu mengalami itu akhir-akhir ini, apa ini efek dari serumnya?" Gumamnya.

"Mungkin." Azzura mengangkat bahunya bersamaan, ia jelas tak mengerti dengan hal-hal yang berkaitan dengan Orvos.

"Serum? Serum apa?" Tanya Ris penasaran yang sedari tadi diam hanya menyimak wanita-wanita muda yang menghapitnya kini.

"Artemorum Ris, itu semacam cairan herbal yang para Orvos racik dari berbagai macam tumbuhan obat dan sedikit tambahan bahan-bahan penemuan lainnya yang hanya mereka yang tahu," jelas Aleena lancar lalu memutar bola matanya sarkatis di akhir kata.

"Aku pernah melihat satu nama di suatu buku yang Carina simpan, tapi aku tidak yakin jika kalian mengerti tapi itu tertulis Dserum," tutur Ris sedikit berbisik, lalu Aleena terdiam menghentikan kakinya sejenak dan menoleh ke arah bunker 6 yang seperti memanggil namanya dengan suara desiran angin yang samar membuat bulu roma berdiri seketika.

"Apa hanya perasaanku jika bunker itu selalu mengeluarkan suara seperti gas yang bocor?" Bisik Aleena, Azzura dan Ris diam berusaha memaksimalkan indra pendengarannya ke arah bunker 6 dan mendengarkan dengan susah payah karena banyak wanita yang mengerjakan berbagai hal yang aneh dan mengeluarkan suara berbagai macam oktaf.

"Lena, kau benar! Aku mendengarnya," kata Zura tak percaya. "Mungkin hanya kebetulan saja karena lagi pula aku tidak pernah mendekati bunker itu sama sekali, atau bahkan berimprovisasi untuk mendegar suara di dalam segala. Menurutmu ada sesuatu yang salah di dalam bunker itu? Apa ada sesuatu di dalamnya?" Azzura kembali menatap Aleena.

"Untuk itulah aku menuju Carina untuk bersedia menceritakan hal itu jika memang ia berkenan, aku harus menemui Will." Aleena menuju keluar menghiraukan Azzura dan Ris lagi sebelum mengucapkan selamat tinggal.

Tubuhnya terlihat berbeda semenjak meminum serum, suatu kontraksi yang aneh membuat lekukan tubuhnya berubah menjadi lebih besar yang belum Aleena sadari, belum.

"Donny!" Panggil Aleena yang masuk tanpa seizin seorang Orvos ke dalam ruangan yang penuh dengan pria-pria yang merapikan dan menyusun beberapa barang baru.

"Aleena? Kau tidak boleh keluar, alarm bisa berbunyi kapan saja," sambar Donny dingin mengacak pinggang.

"Masa bodoh, di mana Will?" Gerutu Aleena datar.

"Dia sangat sibuk saat ini, banyak hal yang harus ia kerjakan."

"Kapan dia selesai?" Ia tak sabar, ia harus menanyakan banyak hal kepada Will, otaknya bahkan akan meledak kapan saja karena kumpulan pertanyaan yang ia pendam.

"Aku- tak tahu .. ada yang salah dengan dirimu." Donny terlihat bingung di tatapannya pada Aleena.

"Tidak," sahut Aleena.

Donny menggeleng. "Itu bukan pertanyaan."

Aleena mengerut bingung dan menggerutu dalam hati apa yang di lihatnya? Mengapa tatapannya seperti itu?

The FortlessWhere stories live. Discover now