TANYA JAWAB

9.3K 479 236
                                    

Aku pengen serasa banyak yang kepoin mahaha jadi aku buat part ini.
Pertanyaan tambahan akan ditulis di sini. Melanjutkan pertanyaan terakhir. Ayo ayo tanya-tanya, di tanya di tanya :p

1. Kok bisa Aleena hidup lagi?

>Serum dari WHO hanya membutuhkan Reagen, Reagen yang dimaksud adalah Darah dan Energi, di dalam darah Aleena terdapat energi. Ketika Skylar melempar serum WHO, serum cair itu berubah menjadi buih-buih seperti soda bercampur dan merubah kandungan air di sekitar air tersebut.

Beberapa detik kemudian Aleena yang tergeletak lemah dengan darah yang terus keluar dari luka-luka di dasar mendadak merasakan sesuatu, ditunjukkan dengan bebatuan yang menjadi alas tidurnya mengeluarkan cahaya biru terang dan menjalar ke sela-selanya. Serum itu sudah bercampur dengan darah Aleena yang mengambang tadi, dan otomatis cara kerja serum itu seperti mengeluarkan energi di dalam tubuhnya dari luka-luka Aleena itu, yang perlahan mengalir kembali menuju The Dropprunus.

Di saat itulah sisa-sisa tenaga Aleena kembali atau mukjizat dari energi tersebut, lalu ia meledakkan The Dropprunus. Dommed yang memiliki sisa energi di dalam tubuhnya itu mati karena ledakkan dan karena sisa energy di The Dropprunus juga mati.

2. Aleena kemana aja selama 2 tahun terakhir?

> Ledakkan di bawah laut membuatnya terbang sejauh-jauhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

> Ledakkan di bawah laut membuatnya terbang sejauh-jauhnya. Kuatnya ledakan tersebut membuatnya kembali terangkat ke permukaan laut, jauh dari keberadaan kapal Julius dan Skylar yang masih mencari sosok Aleena di bawah laut sana. Dengan wajah menghadap langit, ia terapung dalam ketenangan laut, sore menjelang dan tubuhnya terus terseret karena arus yang semakin deras hingga raganya terdampar pada sebuah pulau yang sangatlah kecil.

Pulau tersebut bagai gabus yang tak tenggelam walau pun air setinggi apapun, dan pulau tersebut terus bergerak tanpa hentinya. Tiga hari sudah ia kering di bawah paparan sinar matahari, hingga tangan terlukanya bergerak kecil, merasakan sengatan yang menyakitkan di telapak tangan. Aleena menoleh kecil, hingga ia melihat satu kepiting kecil yang mencapit-capit tangannya. Dia lemah, namun cukup berusaha untuk bangkit dan mencari tahu di mana dia berada.

Pulau sekitarnya hanya ditumbuhi pohon kelapa dan tanaman-tanaman asing lainnya. Ia tak tahu apa yang terjadi, karena ia lupa ingatan karena efek ledakan, dan kerusakan lainnya.

Mencoba bertahan dengan menyembuhkan sendiri luka di wajah dan tangannya dengan daun-daun obat yang ia kenali, Aleena terus mencari bala bantuan. Namun 360 derajat ia berputar, tidak ada apapun selain air. Berhari-hari ia tinggal di sana, mengandalkan alam sebagai penyelamatnya, mencari ikan-ikan segar yang mulai berenang untuk sumber protein dan tenaganya, ia mulai terbiasa dengan kesunyian dan kesendirian.

Di pinggir pulau setiap malam hari, hanyalah plankton yang bersinar biru temannya, satu-satunya yang Aleena tahu sebagai bagian dari dunia selain dia dan pulau itu.

Tapi tidak juga.

Suatu malam karena pulaunya terlalu lama mengapung dan menjelajahi lautan luas ia mendekati sebuah daratan, daratan yang asing tak pernah ia tahu sebelumnya. Langit gelap di atasnya terang, dan jika kau ragu di tengah kegelapan, carilah sebuah cahaya.

The FortlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang