Part 29 - Serangan Grayden

5.3K 536 38
                                    

Para pria mengenakan seragam hijau memperlaju langkah mereka bak seekor harimau yang menjaga area kekuasaan mereka. Tombak dengan penghujungnya tajam hanya dalam kesatan mata kini menegang dan ikut menjelajahi seisi Grassandor.

"Becky! Di mana pasukan combo?" tanya seorang pria yang sudah mengeluarkan banyak keringat hanya dengan menyeberangi hamparan luas tanah hijau di Base itu.

"Dalam perjalanan, mereka menyiapkan senjata dan asam zatnya," jelas seorang pria berambut putih setelah berlari cukup jauh meminta pertolongan.

"Dari mana bajingan itu datang?" umpat pria yang menancapkan ujung tombaknya ke tanah, matanya mengeluarkan aura kejam dan kepanikan yang kental di iris birunya.

"Aku tidak tahu, bahkan alarm sendiri tidak berbunyi," kebingungan pria itu menjadi besar.

"Evakuasi semua Ridcloss," suruh pria itu cermat dan langsung berlari dengan menggenggam tombak besi yang kuat.

"Di mana pasukan combo?!" teriak seseorang menengok arah belakangnya sembari tangannya terus mengambil anak panah dan melepaskan sang panah menuju tubuh kecil Grayden yang penuh duri hitam yang panjang.

Satu sengatan atau tertusuk saja dapat menghantarkan korban pada kelumpuhan saraf, mengingat ini merupakan Ghroan tipe rendah dan efek kejutan durinya hanya sekedar lumpuh.

Berbeda dengan hal kadarnya Gaver atau Glox yang ketika tertusuk duri tajam yang mengelilingi tubuh mereka dapat menghantarkan infeksi yang berkelangsungan dan merubah sang korban menjadi Molk atau Fast Molk.

Suara angin kencang ketika sang anak panah terhempas dengan kencang terus terdengar di berbagai arah, pria-pria yang memiliki busur satu-satunya keuntungan untuk membunuh dari jauh tanpa harus berdekatan dengan Ghroan itu.

"Mereka menggali dari bawah, mereka berasal dari tanah!" pekik seseorang berat dan menjadi sambung-menyambung pada seluruh Tent.

Dengan perlahan dan pasti semua Tent yang tadinya bergopoh-gopoh berlarian tak tahu arah kini menuju ke sekeliling dewala. Memanah dan menancapkan tombak pada setiap makhluk berwarna hitam yang terlihat menggerakkan duri-durinya sebagai alat pengebor tanah.

Begitu pandai dan tak terfikirkan sekali pun oleh para Upper kecerdasan mereka dengan melewati dalam tanam untuk masuk, yang tak lain dari Gemirix yang merupakan pimpinan mereka.

Luasnya tembok dan sedikitnya Tent berjaga bukanlah keseimbangan yang adil, para Ghroan lebih banyak berhasil masuk dibanding dengan Tent yang menggasak mereka habis.

Ujung tombak yang tajam terus menusuk Ghroan yang berusaha keras masuk, membuat suara seperti percikan darah terdengar ketika menusuk dalam tubuh makhluk yang tak begitu besar bagaikan Gemirix.

Aliran keringat demi keringat terus menyucur bersamaan dengan lalu lalang Tent yang panik berusaha menyelamatkan beberapa pria lanjut usia untuk masuk ke dalam rumah mereka dari kejaran Ghroan di belakang.

Pria yang menggandeng dua pria tua sekaligus terus menerus mengajak mereka untuk berlari, namun tulang yang rentan tak membuat langkah mereka lebih laju, hingga tiga Ghroan yang semakin mendekat kini hanya sejarak satu meter dari mereka.

Robinson yang penasaran melirik ke belakang, kerutan tuanya semakin banyak ketika ia begitu terkejut dengan tiga sosok Ghroan yang menggelinding di belakang.

"Lari!" ujar Tent yang membantu dan melepaskan genggaman tangan mereka berdua hingga berlari bersamaan dengan susah payah.

Pria yang hanya membawa tombak itu berbalik dan meluruskan tombaknya hingga ujungnya sampai pada tubuh Ghroan dan menancap telak di tengah tubuhnya, membuatnya menggantung di ujung tombak.

The FortlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang