03. Sekolah

79.2K 7.4K 203
                                    

Jennifer memalingkan wajahnya, menahan suara tawa yang akan keluar dari dalam mulutnya. Perkataan Jenan memang benar adanya, tidak salah lagi.

"Anjing," umpat Victor merasa geram.

Jenan dan Aris tertawa sembari melakukan tos.

"Bos mirip cewek aja kalau nyinyir," ejek Aris tidak sadar diri.

"Sadar diri!" sentak Victor.

"Gak lah Bos, beda dong. Kita itu udah next level, situ masih di bawah kita levelnya," elak Jenan, ia menyugar rambutnya ke belakang. "Cocok ngerempong sama emak-emak, tapi lebih menantang kalau Bos adu bacot sama emak-emaknya."

"Bener-bener bangsat kalian," geram Victor. Tangannya ia regangkan sebelum melayangkan tonjokan ke arah wajah keduanya.

Bugh!

Bugh!

"ADUH! ADUH!"

"WAJAH TAMPAN GUE!!"

Victor tersenyum kemenangan melihat pemandangan di depannya. Jennifer sendiri melongo, ia menepuk tangan pelan merasa kagum karena wajah Jenan dan Aris langsung membiru.

Arka terkekeh pelan, ia menyentil wajah lebam milik Aris dan Jenan bergantian.

"Mampus," ejek Arka. "Untung gue gak ikut-ikutan," lanjutnya dalam hati.

"Anjing lo," ketus Jenan.

"Kembaran babi!" kesal Aris.

"Gue manusia," balas Arka santai.

Aris berdecak, ia beralih menatap ke arah Jennifer yang asik melongo.
"Jen."

Jennifer tersadar. "Apaan?"

"Handphone lo bunyi tuh," ujar Aris menunjuk ke arah kantong celana Jennifer.

Jennifer dengan cepat mengambil handphone nya, dapat ia lihat 'Ver✌🏾' di layar tersebut. Ia menekan icon berwarna hijau, kemudian mendekatkan ke telinga.

"Dengan Jennifer cantik di sini," ucap Jennifer pede.

Jenan dan Aris refleks tertawa geli.

"Kenapa ada suara laki-laki?" tanya Vernan di sebrang.

Jennifer gelagapan, matanya menatap kedua pemuda itu tajam, mengisyaratkan agar diam. Jenan dan Aris menyengir, lalu menghentikan tawanya.

"Gue lagi jalan-jalan, biasa ada cowok-cowok lewat."

"Benar?"

"Iya, Bang."

"Hmm."

Tut.. Tut..

"Lah? Dimatikan?" Jennifer menatap layar handphone bingung, kemudian menatap ke depan.

"Gue mau pulang, semoga kita gak ketemu lagi nanti, bye!" Setelah mengatakannya, Jennifer berlari meninggalkan kelima tokoh penting dalam novel tersebut.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang